Transaksi Gojek Turun Efek Kurangi Promosi
Gojek mencatatkan penurunan nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) 9 persen secara tahunan alias year on year (yoy) sepanjang 2023. Penyebabnya karena perusahaan mengurangi promosi.
“Dibandingkan tahun sebelumnya, GTV untuk tahun buku 2023 mengalami penurunan 9 persen yang dipengaruhi berkurangnya pemberian insentif selama 2023,” kata perusahaan dalam keterangan pers, Selasa (19/3).
Transaksi Gojek sepanjang tahun 2023 sebanyak Rp 54,3 triliun turun 9 persen dari Rp 59,6 triliun tahun sebelumnya. Namun, transaksi Gojek pada 4Q2023 meningkat 4 persen quarter-on-quarter menjadi Rp 14,0 triliun.
Perusahaan menyatakan bahwa insentif dan pemasaran produk di Gojek pada kuartal 4 2023 berkurang 21 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan beban kas operasional rutin pada kuartal yang sama berkurang 37 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Perseroan terus menurunkan cost to serve unit bisnis On-Demand Services, serta terus memperluas jangkauan produk unggulan ke berbagai kota,” kata perusahaan. Hal ini dilakukan menjangkau pengguna secara masif dengan tetap mempertahankan pendapatan mitra pengemudi.
Perusahaan menilai, langkah ini mendorong meningkatnya jumlah pengguna baru serta reaktivasi pengguna nonaktif (dormant users).
Menurut perusahaan, opsi transportasi terjangkau diluncurkan di kota-kota baru mendorong peningkatan transaksi Gojek tersebut sebesar 20 persen pada kuartal 4 2023. Tercatat bahwa sekitar 40 persen pengguna dalam periode tersebut merupakan pelanggan baru atau pelanggan yang sebelumnya nonaktif.
Perusahaan mencatat layanan langganan pesan antar makanan atau GoFood terus tumbuh. Hal ini ditandai dengan meningkatnya belanja pengguna dan frekuensi penggunaan sekitar tiga kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan pengguna yang tidak berlangganan layanan tersebut.
“Di tahun 2024, perseroan akan terus memperluas pilihan produk value-added di lini On-Demand Service,” katanya. “Hal ini seiring dengan upaya untuk terus meningkatkan wallet share bagi konsumen seraya memperluas skala dan jangkauan untuk konsumen mass market.”
Pendapatan bruto Gojek pada kuartal 4 2023 sebesar Rp 3,2 triliun, naik 7,2 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Menurut perusahaan, ini dipengaruhi oleh value-added service serta peningkatan pendapatan iklan, yang mendorong take rate unit bisnis On-Demand Services sebesar 66 basis poin quarter-on-quarter.
Adapun untuk keseluruhan 2023, pendapatan bruto meningkat 4 persen dibandingkan tahun sebelumnya, seiring peningkatan take rate bisnis On-Demand Services sebesar 270 basis poin.
