Tren Obral Valuasi Startup Amerika, Timur Tengah hingga Indonesia

Desy Setyowati
25 April 2024, 13:18
valuasi startup, pendanaan startup,
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Warga mengamati aplikasi-aplikasi startup yang dapat diunduh melalui telepon pintar di Jakarta, Selasa (26/10/2021).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Valuasi startup di Amerika Serikat, Timur Tengah hingga Indonesia melorot. Hal ini terlihat dari nilai pendanaan maupun kesepakatan merger dan akuisisi.

Startup keamanan komputasi awan alias cloud yang berbasis di Amerika, Lacework mencatatkan valuasi turun menjadi US$ 8,3 miliar atau Rp 135 triliun (kurs Rp 16.207 per US$) dalam pendanaan terbaru.

Lacework juga disebut-sebut sedang berdiskusi untuk akuisisi dengan pesaingnya, Wiz. TechCrunch melaporkan, startup keamanan cloud ini dibanderol US$ 150 juta atau Rp 2,44 triliun.

Sumber yang mengetahui diskusi tersebut mengatakan, kedua startup telah menandatangani surat perjanjian. Meski begitu, akuisisi belum selesai dan kesepakatan masih bisa gagal.

CEO sekaligus salah satu pendiri Wiz Assaf Rappaport menyampaikan, ARR atau Accounting Rate of Return Lacework sekitar US$ 100 juta. ARR merupakan metode yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian investasi selama periode waktu tertentu.

Pada Februari, startup pendidikan Byju yang berbasis di India menggelar right issue dengan menargetkan US$ 200 juta atau Rp 3,2 triliun. Right issue adalah penawaran saham baru kepada investor lama dengan harga khusus.

Sumber TechCrunch menyampaikan, valuasi startup Byju US$ 220 juta jika penggalangan dana US$ 200 juta itu sukses. Ini menunjukkan, valuasi Byju hanya US$ 20 juta.

Valuasi startup yang beroperasi di Asia Selatan dan Timur Tengah itu sempat menyentuh US$ 22 miliar pada 2022.

Di Indonesia, tren investasi ke startup dinilai berpotensi kembali ke era sebelum ada unicorn.

Unicorn merupakan sebutan bagi startup dengan valuasi di atas US$ 1 miliar atau sekitar Rp 15,6 triliun. Sementara itu, decacorn lebih dari US$ 10 miliar atau setara Rp 156 triliun.

“Situasi pendanaan ke startup tampaknya berbalik ke tingkat yang terjadi sebelum Covid-19 dan sangat mungkin ke standar sebelum era unicorn,” kata Cento Ventures dalam laporan ‘Southeast Asia Tech Investment H1-2023’ dikutip pada Februari (20/2).

Unicorn pertama Indonesia yakni Gojek pada Agustus 2016, setelah merampungkan penggalangan dana US$ 550 juta yang dipimpin oleh Capital Group. 

Rincian pendanaan ke startup Indonesia sebelum 2016 sebagai berikut:

Tren pendanaan ke startup Indonesia 2014 - 2019
Tren pendanaan ke startup Indonesia 2014 - 2019 (Databoks Katadata)

“Kembalinya valuasi startup ke level pra-dual-gelembung dan ukuran transaksi mengikuti penurunan volume investasi namun dengan jeda yang signifikan,” demikian dikutip.

Pendanaan ke startup Asia Tenggara selama Semester I 2023 anjlok ke level terendah sejak 2016. Hal ini sejalan dengan riset Google, Temasek, dan Bain and Company bertauk ‘e-Conomy SEA 2023’ yang dapat dilihat pada Databoks di bawah ini:

Pendanaan ke startup Indonesia anjlok sekitar 87% secara tahunan atau year on year (yoy) dari US$ 3,3 miliar menjadi hanya US$ 400 juta atau sekitar Rp 6,3 triliun selama Semester I 2023.

Valuasi startup terus mengalami penyesuaian, meskipun secara bertahap. Valuasi startup Seri B mengalami gejolak paling besar, terutama di Indonesia dan Filipina.

“Investor Seri B di kedua pasar ini sudah sangat terbiasa dengan ketersediaan putaran tahap selanjutnya (US$ 50 – US$ 100 juta per transaksi) yang sudah habis pada Semester 1 2023,” demikian dikutip.

Tech Winter Segera Berakhir

Cento Ventures memperkirakan tren penurunan pendanaan ke startup segera berakhir. Namun ada perubahan lanskap dalam penilaian perusahaan rintisan.

“Perkembangan seperti runway yang semakin pendek pada 2021 - 2022 dan banyaknya penutupan perusahaan yang diumumkan ke publik berdampak signifikan terhadap pola pikir investor,” kata Cento Ventures.

Dalam konteks startuprunway mengacu pada berapa lama perusahaan dapat bertahan di pasar, jika pendapatan dan pengeluaran konstan. Menurut Forbes, runway adalah waktu yang dimiliki startup sebelum kehabisan uang.

“Gambaran sebenarnya mengenai valuasi perusahaan di kawasan ini akan tetap dikaburkan oleh adanya dua ‘penopang’ yaitu putaran internal terstruktur dan utang swasta, yang diterapkan secara bebas untuk menunda penetapan harga startup di seluruh ekosistem,” Cento menambahkan.

Hal senada disampaikan oleh Co-founder sekaligus Managing Partner Monk’s Hill Ventures Peng T. Ong. "Keyakinan saya, tahun depan, Anda akan melihat pelonggaran penyebaran dana di Asia Tenggara," kata dia dikutip dari CNBC Internasional, akhir tahun lalu (19/12/2023).

Co-founder sekaligus Managing Partner Asia Antler Jussi Salovaara juga memperkirakan investasi modal ventura meningkat dalam enam bulan terakhir pada 2024. “Kami yakin akan meningkat terutama menjelang paruh kedua,” ujar dia.

Jussi memprediksi minat pendanaan ke startup tahun depan diwarnai oleh kekhawatiran kenaikan suku bunga acuan, modal yang terkumpul turun, serta jumlah mitra investasi semakin terbatas dan lebih selektif.  “Jadi perlu sedikit waktu untuk pulih," katanya.

Namun untuk menarik pendanaan di tengah iklim ekonomi saat ini, startup perlu menunjukkan kepada para investor bahwa mereka memiliki jalur yang jelas dan layak untuk mendapatkan keuntungan.

"Jika 2023 menjadi tahun pergantian gigi, maka 2024 akan menjadi tahun berbelok," kata Founding Managing Partner Insignia Ventures Partners Yinglan Tan.

"Ini akan menjadi tikungan ketat, dengan tekanan dari geopolitik, suku bunga, pasar publik, lanskap kompetitif yang semakin matang yang berdampak pada monetisasi dan alokasi modal untuk perusahaan teknologi,” Tan menambahkan.

Sebelumnya, para startup cenderung memprioritaskan pertumbuhan bisnis daripada profitabilitas dengan cara ‘bakar uang’ alias promosi. Kini, dengan adanya hambatan ekonomi global yang memperlambat pertumbuhan, perusahaan rintisan terpaksa memperbaharui fokus ke profitabilitas dan lebih berhati-hati terhadap anggaran.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...