Startup Pencarian Kerja Gapai Disuntik Rp 16 M, Bakal Ekspansi Global

Lenny Septiani
8 Mei 2024, 16:40
Para kru startup pencarian kerja asal Indonesia, Gapai.
Katadata/Gapai
Para kru startup pencarian kerja asal Indonesia, Gapai.
Button AI Summarize

Startup pencarian kerja asal Indonesia, Gapai, meraih pendanaan tahap awal atau seed sebesar US$ 1 juta atau sekitar Rp 16 miliar. Dana ini akan digunakan untuk memperluas layanan penempatan kerja internasional.

Perusahaan rintisan ini menawarkan bantuan kepada tenaga kerja Indonesia untuk mengejar karir di pasar global.

Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Wavemaker Partners, dengan partisipasi dari Antler dan Angel Investor. Wavemaker Partners dan Antler merupakan dua VC global dengan spesialisasi investasi startup tahap awal di Asia Tenggara.

“Investasi dari Wavemaker Partners dan Antler mencerminkan kepercayaan terhadap potensi pertumbuhan Gapai dalam merevolusi proses penyaluran kerja migran antar negara,” kata CEO Gapai Radityo Susilo dalam keterangan pers, Rabu (8/5).

Gapai akan menggunakan dana ini untuk memperkuat proses operasional penempatan di luar negeri dengan infrastruktur teknologi yang komprehensif. Selain itu, Gapai berupaya merevolusi proses pengalaman penempatan pekerja migran di luar negeri dengan mengedepankan kemudahan, kecepatan, dan transparansi.

“Sejak mendapatkan pendanaan Antler di tahap pendirian, Gapai telah mengembangkan jaringan yang terdiri dari 12.000 pekerja berkualitas,” katanya. “Dengan populasi Indonesia yang besar dan terus berkembang, kami optimis bisa melipatgandakan jumlah tenaga kerja migran yang kami bantu setiap tahunnya.”

Radityo mengungkapkan, prioritas pengembangan bisnis Gapai tahun ini adalah memperluas jangkauan pasar Gapai ke 15 negara. Cakupan negaranya seperti di Eropa termasuk Hongaria, Rumania, Jerman, dan Inggris, negara-negara di kawasan Asia-Pasifik seperti Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan, serta negara-negara di Timur Tengah seperti Arab Saudi, UEA, Kuwait, dan Qatar.

Berdasarkan data nasional tahun 2020-2023, terdapat peningkatan tujuh kali lipat kasus perdagangan ilegal terhadap pekerja migran dari Indonesia. Sekitar 1.800 orang telah menjadi korban penempatan kerja ilegal di berbagai negara.

Untuk mengatasi masalah ini, Radityo menyampaikan, Gapai berfokus untuk menyaring kandidat, melakukan wawancara, dan memberikan pelatihan peningkatan keterampilan bagi para pekerja Indonesia. Tujuannya untuk membangun jaringan talenta siap kerja yang dapat memenuhi permintaan pasar internasional.

Dalam hal ini, Gapai berperan untuk menghubungkan calon karyawan dengan perusahaan yang sesuai. Sehingga proses penempatan kerja lintas batas negara dapat menjadi lebih cepat, aman, dan transparan dibandingkan melalui agen konvensional.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...