East Ventures, Indogen Capital, dan SMDV Investasi di Jejakin

Hari Widowati
13 Mei 2024, 17:27
Ilustrasi Jejakin
Dok. Jejakin
Jejakin, startup climate tech yang fokus pada pengembangan platform penanganan karbon, mendapatkan pendanaan baru US$2,7 juta dari PT ITM Bhinneka Power, East Ventures, Indogen Capital, dan SMDV.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Jejakin, perusahaan climate tech asal Indonesia yang fokus pada pengembangan platform manajemen karbon, mendapatkan pendanaan baru senilai US$2,7 juta (Rp 43,2 miliar). Investor yang terlibat dalam pendanaan ini antara lain ITM Bhinneka Power dan sejumlah perusahaan venture capital, seperti East Ventures, Indogen Capital, dan SMDV.

Menurut Jejakin, pendanaan baru ini akan digunakan untuk berbagai area utama, termasuk penelitian dan pengembangan teknologi, pertumbuhan pasar, dan lain-lain.

"Kami senang mendapat dukungan dari para investor yang luar biasa, salah satunya adalah East Ventures. Kami yakin pendanaan ini akan mendorong kami maju dalam misi untuk meningkatkan kondisi lingkungan dengan mempercepat aksi mitigasi iklim menggunakan teknologi," kata Arfan Arlanda, CEO & Founder Jejakin, dalam keterangan tertulis, Senin (13/5).

Dengan pendanaan baru ini, Jejakin bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan, meningkatkan fungsi platform, dan memungkinkan lebih banyak perusahaan dan individu untuk berkontribusi dalam aksi mitigasi iklim.

Jejakin didirikan pada 2018 oleh Arfan Arlanda, Sudono Salim (Chief Growth Officer), Andreas Djingga (Chief Operation Officer), dan Haris Iskandar (Chief of Sustainability and Climate Change). Startup climate tech ini memiliki visi untuk memberdayakan bisnis dan individu dalam memberikan dampak positif bagi lingkungan.

Para founders Jejakin percaya bahwa kontribusi kolektif dari perusahaan dan individu sangat penting untuk mengatasi perubahan iklim. Perubahan iklim merupakan salah satu tantangan paling utama yang dihadapi planet kita dan berdampak pada semua negara, termasuk Indonesia.

Laporan Asian Development Bank (ADB) mengidentifikasi Indonesia sebagai salah satu negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim. Indonesia telah mengalami kenaikan permukaan laut, peristiwa cuaca ekstrem, serta gangguan produksi pertanian.

Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah proaktif dengan partisipasi dalam Voluntary Carbon Market (VCM) dan baru-baru ini menerapkan pasar karbon wajib. Pasar ini bertujuan untuk mencapai target Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) untuk mengurangi emisi gas rumah kaca untuk sektor tertentu, seperti energi dan manufaktur.

Kebijakan ini menciptakan peluang signifikan bagi solusi inovatif seperti platform Jejakin untuk memberdayakan bisnis untuk memenuhi tujuan keberlanjutan mereka. Jejakin menawarkan solusi berbasis Artificial Intellegence (AI) dan Internet of Things (IoT) yang membantu para perusahaan mencapai target emisi nol mereka untuk menjawab tantangan akan perubahan iklim.

Pengembangan Platform Terintegrasi Jejakin

Platform terintegrasi Jejakin memungkinkan perusahaan menghitung emisi dari kegiatan operasional. Alhasil, perusahaan lebih mudah untuk menentukan, menjalankan, dan melaporkan rencana keberlanjutan mereka, termasuk solusi berbasis alam (nature-based solution) dan proyek karbon. Dengan begitu, Jejakin dapat membantu perusahaan mengurangi emisi mereka.

Jejakin menyediakan tiga produk utama: CarbonIQ, CarbonAtlas, dan CarbonSpace. CarbonIQ, platform akuntansi karbon, membantu bisnis dalam menghitung jejak emisi operasional mereka dari semua cakupan (Scope 1, Scope 2, dan Scope 3).

Sementara itu, CarbonAtlas adalah platform pemantauan yang menggunakan berbagai macam teknologi penginderaan jauh dari satelit, sensor IoT, dan aplikasi seluler untuk memverifikasi kredibilitas program iklim yang dijalankan oleh bisnis melalui pemeriksaan lapangan. Platform CarbonAtlas memantau lebih dari 1 juta pohon yang telah ditanam bersama klien dan mitra Jejakin di seluruh Indonesia.

Platform ini memungkinkan para pengguna untuk mendapatkan gambaran tentang dampak positif yang dibawa proyek tersebut ke daerah tersebut seperti: Carbon Sequestration, Soil & Air Quality, dan Biodiversity Index. Terakhir, CarbonSpace adalah aplikasi integrasi Jejakin yang terhubung ke CarbonIQ dan CarbonAtlas, memungkinkan bisnis dan pemangku kepentingan mereka untuk berkontribusi langsung pada aksi mitigasi perubahan iklim.

Saat ini, Jejakin mendukung lebih dari 30 klien dari berbagai sektor, seperti Gojek, BCA, Telkomsel, dan Indosat Ooredo Hutchison dalam mengurangi emisi dan mengoptimalkan rencana keberlanjutan mereka.

"Langkah strategis ini merupakan bagian dari aspirasi kami untuk mendukung target ENDC pemerintah dan mendorong keterlibatan lebih banyak orang dalam upaya menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan," ujar Niwat Boonyad, President Director PT ITM Bhinneka Power.

East Ventures menyatakan perusahaan percaya bahwa teknologi dapat menciptakan nilai yang berdampak positif. "Kami yakin Jejakin hadir sebagai platform yang tepat untuk mempercepat aksi mitigasi iklim di Indonesia. Misi Jejakin sejalan dengan komitmen East Ventures untuk mendorong pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab dan membawa dampak positif bagi bumi kita," kata Avina Sugiarto, Partner East Ventures.

Perjalanan Jejakin telah menorehkan beberapa pencapaian penting. Pada Oktober 2023, Jejakin telah mendapatkan sertifikasi B Corporation. Sertifikasi yang dikeluarkan oleh B Lab ini adalah salah satu sertifikasi keberlanjutan paling ternama di dunia. Sertifikasi ini membuktikan komitmen Jejakin dalam memberikan dampak positif bagi komunitas dan lingkungan, yang beriringan dengan profitabilitas perusahaan.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...