Transaksi Taksi dan Ojek Online Gojek Naik Jadi Rp 29 Triliun

Desy Setyowati
31 Juli 2024, 09:15
Gojek, ojek online
ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.
Pengemudi ojek online menunggu penumpang di depan Stasiun Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Senin (5/9/2022). Asosiasi pengemudi ojek online meminta agar Kementerian Perhubungan mengurangi besaran biaya sewa aplikasi dari 20 persen menjadi 10 persen, menyusul adanya kenaikan harga BBM subsidi Pertalite.

Ringkasan

  • Kementerian ESDM telah menyelesaikan 460 dari 770 RKAB perusahaan mineral, 421 disetujui dan 39 ditolak.
  • Perusahaan kini hanya perlu mengajukan RKAB satu kali untuk periode tiga tahun, meliputi rencana produksi emas, perak, nikel, tembaga, bauksit, timah, konsentrat besi, dan bijih galena.
  • Lambatnya persetujuan RKAB disebabkan ketidaklengkapan persyaratan yang diajukan oleh perusahaan mineral dan batu bara.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Nilai transaksi bruto alias gross transaction value (GTV) Gojek atas layanan taksi dan ojek online naik 7% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 29,4 triliun selama Januari - Juni.

Induk Gojek yakni GoTo Gojek Tokopedia menyampaikan, transaksi ini merupakan yang tertinggi sejak perusahaan mengambil langkah menuju profitabilitas.

Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA yang disesuaikan pun melonjak dari negatif Rp 410 miliar menjadi positif Rp 256 miliar. EBITDA adalah ukuran alternatif profitabilitas terhadap laba bersih. 

"EBITDA yang disesuaikan positif selama tiga kuartal berturut-turut," demikian dikutip dari keterangan pers GoTo, Selasa malam (30/7). 

Rincian kinerja Gojek selama Januari - Juni atau Semester I sebagai berikut:

  • GTV: naik 7% menjadi Rp 29,4 triliun
  • Pendapatan bruto: naik 15% menjadi Rp 6,7 triliun
  • Margin kontribusi: naik 39% menjadi Rp 1,6 triliun
  • EBITDA yang disesuaikan melonjak dari negatif Rp 410 miliar menjadi positif Rp 256 miliar

Sementara itu, kinerja selama April - Juni atau kuartal II sebagai berikut:

  • GTV: naik 14% menjadi Rp 15,5 triliun
  • Pendapatan bruto: naik 17% menjadi Rp 3,4 triliun
  • Margin kontribusi: naik 24% menjadi Rp 775 miliar
  • EBITDA yang disesuaikan: melonjak dari negatif Rp 164 miliar menjadi positif Rp 90 miliar

GoTo menyampaikan, biaya kas rutin tetap berkurang 14% menjadi Rp 624 miliar selama kuartal II. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...