Startup Qiscus Rambah 17 Negara dan Adopsi AI, Untung Sejak 2019
Startup penyedia layanan percakapan Qiscus menyediakan layanan kepada konsumen di 17 negara. Perusahaan rintisan ini pun sudah meraup untung sejak 2019.
“Kami sudah profit sejak 2019. Kami sangat berfokus pada fundamental,” kata pendiri sekaligus CEO Qiscus Delta Purna Widyangga dalam diskusi terbatas dengan wartawan di Jakarta, Rabu (31/7).
Startup Qiscus menyediakan produk seperti:
- Qiscus AI Assistant: Teknologi otomatisasi untuk meningkatkan efisiensi komunikasi
- Qiscus Customer Satisfaction Survey
- Qiscus Shop
- Qiscus Customer Data Platform: Mengoptimalkan penggunaan data pelanggan untuk layanan yang lebih personal
- Qiscus Omnichannel Chat: Menggabungkan berbagai kanal komunikasi seperti WhatsApp, Instagram, dan Facebook ke dalam satu platform
- Qiscus CRM: Mengelola penjualan dan interaksi pelanggan secara efektif
- Qiscus Ticketing: Sistem kolaborasi tim untuk menangani permintaan pelanggan
- Cloud Call Center: Solusi pusat panggilan berbasis cloud atau komputasi awan
Qiscus mengintegrasikan percakapan pelanggan dari 20 lebih aplikasi ke satu platform.
Fitur yang disediakan seperti:
- Chatbot dan Robolabs: Teknologi chatbot untuk bantu balas setiap chat pelanggan dengan cepat
- Qiscus Call Center: Solusi telepon Cloud PBX yang efisien untuk call center
- Qiscus AI Assistant: tim customer support berbasis teknologi AI
Delta menyampaikan, perusahaan bekerja sama dengan pembuat ChatGPT yakni OpenAI dalam menyediakan Robolabs. Ia belum menghitung rincian biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan chatbot AI ini, namun jumlahnya diperkirakan tak sampai Rp 1 miliar.
Startup Qiscus memiliki tiga lokasi kantor yakni di Yogyakarta dan Jakarta di Indonesia, serta Singapura. Perusahaan juga sudah hadir di Malaysia, dan berencana merambah pasar lain di Asia Tenggara yakni antara Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Meski begitu, konsumennya berasal dari 17 negara seperti rumah sakit di Lebanon hingga HP. “Kami menangani dua ribu konsumen. Sebanyak 80% di antaranya merupakan Usaha Kecil dan Menengah alias UKM,” kata Delta.
Konsumen startup Qiscus di Indonesia di antaranya Indosat Ooredoo, Halodoc, BPJS Kesehatan, Ruangguru, eFishery, Wardah, Lemonilo, Pizza Hut, Kraft Heinz, Jenius, Ajaib, SeaBank, Bibit, Kredivo, BRI Life, FIF Group, Bluebird, Gramedia, Modena, Privy, Polytron, dan SiCepat Express.
Delta menyampaikan, perusahaan menawarkan biaya yang terstruktur dibandingkan pesaing dan pengalaman menangani konsumen di Indonesia yang masif.
Startup yang berdiri pada 2013 itu meraih pendanaan dari modal ventura Init6 US$ 2 juta atau Rp 31,7 miliar tahun lalu.