Antler Kumpulkan Rp 1,1 Triliun, Bidik Startup Indonesia
Perusahaan modal ventura Antler mengumpulkan US$ 72 juta atau Rp 1,1 triliun lewat penggalangan dana SEA Fund II. Dana ini akan disalurkan dalam bentuk investasi ke startup tahap awal di Singapura, Indonesia, Vietnam, dan Malaysia.
Dalam waktu enam hingga sembilan bulan ke depan, Antler berencana menginvestasikan US$ 27 juta di 45 startup tahap awal. Sebanyak US$ 9 juta atau Rp 146 miliar di antaranya akan dialokasikan untuk investasi di startup Indonesia selama Program Residensi Antler.
Sebagian dari dana itu disediakan untuk inisiatif penggalangan dana baru yang disebut ARC alias Agreement for Rolling Capital, yang memberikan pendanaan berkelanjutan bagi para pendiri startup secara bergulir.
Beberapa startup Indonesia yang memperoleh pendanaan dari Antler di antaranya Gapai di bidang pekerja migran, Kora sektor pertanian, dan Brick sektor keuangan.
Antler juga akan menginvestasikan hingga US$ 10 juta atau Rp 162 miliar untuk modal pengembangan di startup tahap growth-stage dari Seri A ke atas, melalui inisiasi pengumpulan dana terbaru yaitu Antler Elevate.
“Sebagai investor multi-stage global, kami percaya bahwa sekarang waktu yang paling tepat untuk mulai membangun. Kemajuan teknologi dalam AI, akses ke modal, dan perkembangan pasar yang tumbuh subur di Asia Tenggara telah menciptakan ekosistem luar biasa untuk inovasi dan berperan dalam lahirnya pemimpin global,” kata Co-founder dan Managing Partner Antler Jussi Salovaara dalam keterangan pers, Senin (19/8).
Antler SEA Fund II didukung oleh limited partners atau LP global dan regional. Lebih dari 50% dana berasal dari investor institusi, termasuk pengelolaan dana kekayaan negara (sovereign wealth funds), pengelola dana pensiun (pension funds), dan dana abadi universitas (university endowment).
Penutupan pengumpulan dana berlangsung bersamaan dengan peningkatan minat investor terhadap investasi tahap awal. Hal ini didorong oleh percepatan digitalisasi, pertumbuhan kelas menengah, dan prospek ekonomi yang kuat di Asia Tenggara.
Data dari Preqin menunjukkan peningkatan signifikan dalam investasi tahap awal 112% secara global. Sementara itu, kesepakatan pendanaan tahap Seri A naik rata-rata 31%.
Oleh karena itu, Antler memperkenalkan ARC yaitu inisiasi penggalangan dana baru untuk pendiri startup early-stage untuk mendapatkan modal hingga US$ 600 ribu atau Rp 9,7 miliar, termasuk investasi awal, pro-rata follow-on, dan ARC, dalam sembilan bulan pertama siklus hidup perusahaan.
Sebelumnya, Antler’s SEA Fund I berinvestasi di 91 perusahaan, termasuk Qashier, Bluesheets, dan Volopay. Secara global, Antler telah berinvestasi di lebih dari 1.000 startup di berbagai industri dan teknologi.