Pendiri eFishery Gibran Bantah Gelapkan Dana Perusahaan

Desy Setyowati
24 Februari 2025, 13:38
Pendiri eFishery Gibran Huzaifah,
eFishery
Pendiri eFishery Gibran Huzaifah

Ringkasan

  • Gibran Huzaifah, pendiri eFishery, membantah melakukan penggelapan dana meskipun laporan FTI Consulting menunjukkan dugaan manipulasi laporan keuangan dan pembukuan ganda.
  • eFishery melibatkan FTI Consulting untuk melakukan investigasi atas dugaan kecurangan, yang menyebabkan pengunduran diri dua petinggi perusahaan dan penunjukan CEO dan CFO interim.
  • Selain laporan keuangan yang digelembungkan, investigasi juga menemukan dugaan pembuatan perusahaan fiktif untuk mengelabui pembukuan, pemalsuan jumlah mitra, dan pemalsuan faktur untuk lolos audit.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pendiri eFishery Gibran Huzaifah membantah dirinya melakukan penggelapan dana perusahaan. Unicorn perikanan ini melibatkan FTI Consulting sebagai manajemen sementara di tengah penyelidikan terkait dugaan kecurangan atau fraud.

"Tidak ada penggelapan dana dan tidak ada dual reporting," kata Gibran kepada Katadata.co.id, Senin (24/2).

Namun ia tidak menjelaskan lebih jauh tanggapannya atas laporan sementara FTI Consulting terkait dugaan fraud atau kecurangan.

Sebelumnya, manajemen eFishery menangguhkan jabatan CEO Gibran Huzaifah dan Chief Product Officer atau CPO Chrisna Aditya pada pertengahan Desember 2024. Startup perikanan ini menunjuk Adhy Wibisono sebagai CEO interim dan Albertus Sasmitra sebagai interim CFO.

DealStreetAsia melaporkan Adhy mengundurkan diri dari posisi CEO pekan lalu. Posisinya digantikan oleh Martin Wong dari FTI Consulting.

Sebelumnya beredar hasil laporan sementara FTI Consulting setebal 52 halaman yang diedarkan di antara investor dan ditinjau oleh Bloomberg News, yang menyebutkan manajemen menggelembungkan laporan keuangan eFishery. Berikut rincian dugaan fraud eFishery:

  • Manipulasi laporan keuangan

eFishery menyampaikan kepada investor bahwa perusahaan untung US$ 16 juta atau Rp 261,3 miliar dan meraup pendapatan US$ 752 juta atau Rp 12,3 triliun selama Januari – September 2024. Padahal sebenarnya eFishery merugi US$ 35,4 juta atau Rp 578 miliar. Pendapatan startup perikanan ini diperkirakan US$ 157 juta atau Rp 2,6 triliun.

Secara keseluruhan, pembukuan internal menunjukkan kerugian yang dipertahankan eFishery sekitar US$ 152 juta atau selama Januari - November 2024. Total aset perusahaan US$ 220 juta, termasuk US$ 63 juta dalam bentuk piutang dan US$ 98 juta berupa investasi.

"Manajemen telah menggelembungkan pendapatan hampir US$ 600 juta dalam sembilan bulan per September 2024" demikian isi laporan itu dikutip dari Straits Times, bulan lalu (22/1). Jika benar, maka lebih dari 75% dari angka yang dilaporkan adalah palsu, menurut laporan tersebut.

“Manajemen juga menggelembungkan angka pendapatan dan laba untuk beberapa tahun sebelumnya,” demikian dikutip.

Laporan FTI Consulting itu didasarkan pada lebih dari 20 wawancara dengan staf perusahaan dan tinjauan terhadap akun dan pesan di WhatsApp, Slack, dan saluran lainnya.

Draf laporan tersebut mencatat para penyelidik belum berbicara dengan auditor atau meninjau kertas kerja audit atau dokumentasi lainnya. Angka-angka tersebut kemungkinan besar akan berubah lebih lanjut, karena laporan bank, wawancara, dan akun-akun lain masih belum ditemukan atau diselesaikan.

  • Membuat dua buku akuntansi

DealStreetAsia melaporkan eFishery membuat dua pembukuan laporan keuangan sejak 2018. Untuk memenuhi target penggalangan dana seri A, Gibran Huzaifah diduga memutuskan untuk menaikkan pendapatan perusahaan 20% - 25% guna menarik investor.

Satu set buku untuk pihak eksternal, sedangkan yang lain disimpan untuk penggunaan internal.

Sumber Deal Street Asia , Gibran Huzaifah juga diduga melebih-lebihkan angka belanja modal, yang tidak hanya menyesatkan para pemangku kepentingan tentang kesehatan keuangan perusahaan tetapi juga membenarkan penurunan posisi kas.

  • Membuat perusahaan fiktif

Imbas selisih angka yang semakin besar, ia mendirikan lima perusahaan baru pada Januari 2022, yang diduga untuk memungkinkan 'round-tripping’, transfer dana dari satu pihak ke pihak lain dalam kelompok perusahaan guna mendukung aliran uang untuk transaksi penipuan.

Sumber Katadata.co.id yang mengetahui hal tersebut mengatakan dewan direksi dan manajemen eFishery di bawah FTI Consulting tengah menyelidiki aliran dana tersebut.

Ia mengatakan Gibran Huzaifah diduga memalsukan faktur, sehingga seolah-olah ada transaksi padahal tidak. Dengan cara ini, laporan keuangan eFishery lolos audit. Straits Times melaporkan laporan keuangan eFishery diaudit Grant Thornton.

  • Memalsukan data jumlah mitra

eFishery melaporkan jumlah mitra pembudidaya ikan lebih dari 400 ribu. Namun ternyata hanya 24 ribu.

Katadata.co.id mengonfirmasi hal itu kepada manajemen eFishery. Akan tetapi, mereka tidak bisa memberikan tanggapan.

Katadata.co.id juga sudah mengonfirmasi kepada tim komunikasi eFishery melalui email. Namun belum juga ada tanggapan.

Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan ada laporan terkait petinggi berinisial G dan C. Namun ia tidak memerinci nama keduanya.

“Sudah ada laporan sejak 2024, sekitar dua sampai tiga bulan lalu,” kata Trunoyudo di Jakarta, tiga pekan lalu (7/2). “Laporan itu sudah ditindaklanjuti, ada yang tahap penyelidikan dan penyidikan.”

Laporan tersebut disampaikan ke Polda Metro, Mabes Polri Bareskrim, dan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. “Nanti dilakukan gelar perkara bersama, karena ada beberapa laporan,” katanya.

Namun dia belum mau memerinci perkara yang dimaksud terkait eFishery.

Sumber Katadata.co.id yang mengetahui penyelidikan tersebut menyampaikan ada tiga yang dilaporkan ke kepolisian, yakni berinisial G, C, dan A. Namun ia tidak memerinci perkara laporan tersebut.

Katadata.co.id mengonfirmasi hal itu kepada manajemen eFishery dan beberapa investor. Namun belum ada tanggapan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...