Transaksi ShopeeFood Ditaksir Kalahkan GoFood Gojek

Nilai transaksi bruto atau Gross Merchandise Value (GMV) ShopeeFood diperkirakan mengalahkan GoFood Gojek pada 2024. Namun ini menghitung transaksi Shopee Food di empat negara dan GoFood di dua negara di Asia Tenggara.

Merujuk pada data Momentum Works, ShopeeFood hadir di Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Malaysia dengan total transaksi US$ 2,34 miliar atau Rp 38,6 triliun. Sementara itu, GoFood Gojek hanya di Indonesia dan Vietnam.

Rincian transaksi ShopeeFood di empat negara yakni:

• Indonesia: US$ 970 juta atau Rp 16 triliun
• Thailand: US$ 290 juta atau Rp 4,8 triliun
• Vietnam: US$ 850 juta atau Rp 14 triliun
• Malaysia: US$ 230 juta atau Rp 3,8 triliun
• Total: US$ 2,34 miliar atau Rp 38,6 triliun
• Jika hanya menghitung Indonesia dan Vietnam yakni Rp 30 triliun

Rincian transaksi GoFood Gojek di Indonesia dan Vietnam sebagai berikut:

• Indonesia: US$ 1,89 miliar atau Rp 31,1 triliun
• Vietnam: US$ 20 juta atau Rp 330 miliar
• Total: US$ 1,91 miliar atau Rp 31,43 trilliun

Dengan demikian, jika dihitung di Indonesia dan Vietnam di mana kedua perusahaan hadir, nilai transaksi GoFood Gojek masih unggul tipis dibandingkan Shopee Food.

GMV platform pesan-antar makanan se-Asia Tenggara diperkirakan US$ 19,3 miliar atau Rp 318 triliun (kurs Rp 16.480 per US$). Rinciannya sebagai berikut:

1. Indonesia (US$ 5,4 miliar atau  Rp 88,9 triliun)

• Grab: 47% (US$ 2,54 miliar atau Rp 41,8 triliun)
• Gojek: 35% (US$ 1,89 miliar atau Rp 31,1 triliun)
• ShopeeFood: 18% (US$ 970 juta atau Rp 16 triliun)

2. Thailand (US$ 4,2 miliar atau Rp 69,2 triliun)

• Grab: 46% (US$ 1,93 miliar atau Rp 31,7 triliun)
• LINE MAN: 40% (US$ 1,68 miliar atau Rp 27,7 triliun)
• ShopeeFood: 7% (US$ 290 juta atau Rp 4,8 triliun)
• Foodpanda: 5% (US$ 210 juta atau Rp 3,5 triliun)
• Robinhood: 2% (US$ 80 juta atau Rp 1,3 triliun)

3. Vietnam (US$ 1,8 miliar atau Rp 29,7 triliun)

• Grab: 48% (US$ 860 juta atau Rp 14,2 triliun)
• ShopeeFood: 47% (US$ 850 juta atau Rp 14 triliun)
• BeFood: 4% (US$ 70 juta atau Rp 1,2 triliun)
• Gojek: 1% (US$ 20 juta atau Rp 330 miliar)

4. Malaysia (US$ 2,6 miliar atau Rp 42,8 triliun)

• Grab: 66% (US$ 1,72 miliar atau Rp 28,3 triliun)
• Foodpanda: 25% (US$ 650 juta atau Rp 10,7 triliun)
• ShopeeFood: 9% (US$ 230 juta atau Rp 3,8 triliun)

5. Filipina (US$ 2,8 miliar atau Rp 46,1 triliun)

• Grab: 61% (US$ 1,71 miliar atau Rp 28,2 triliun)
• Foodpanda: 39% (US$ 1,09 miliar atau Rp 18 triliun)

6. Singapura (US$ 2,6 miliar atau Rp 42,8 triliun)

• Grab: 65% (US$ 1,69 miliar atau Rp 27,9 triliun)
• Foodpanda: 27% (US$ 700 juta atau Rp 11,5 triliun)
• Deliveroo: 8% (US$ 210 juta atau Rp 3,5 triliun)

Grab masih memimpin nilai transaksi pesan-antar makanan lewat GrabFood se-Asia Tenggara. Rinciannya sebagai berikut:

• Grab: US$ 10,4 miliar atau Rp 171,4 triliun
• Foodpanda: US$ 2,7 miliar atau Rp 44,5 triliun
• ShopeeFood: US$ 2,3 miliar atau Rp 37,9 triliun
• Gojek: US$ 1,9 miliar atau Rp 31,3 triliun
• LINE MAN: US$ 1,7 miliar atau Rp 28 triliun
• Deliveroo: US$ 280 juta atau Rp 4,6 triliun
• Robinhood: US$ 180 juta atau Rp 2,9 triliun
• BeFood: US$ 100 juta atau Rp 1,6 triliun

“ShopeeFood menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa, memanfaatkan platform Shopee yang sering mengadakan festival belanja. Shopee menjadi yang terbesar ketiga secara regional, dan juga menyalip Foodpanda di Thailand,” demikian dikutip dari laporan Momentum Works.