Nasib Unicorn Indonesia Kini: eFishery, Gojek, Tokopedia hingga Bukalapak

Kamila Meilina
4 Maret 2025, 14:16
Unicorn, goto, gojek, traveloka, ovo, xendit, efishery,
Meta.ai/Katadata Desy Setyowati
Unicorn
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indonesia memiliki 14 unicorn dan decacorn. Namun karena beberapa sudah mencatatkan saham perdana alias initial public offering (IPO), maka yang dihitung hanya tujuh.

Hal itu menempatkan Indonesia di posisi ke-15 dengan jumlah unicorn terbanyak di dunia, menurut data World Population Review. Sementara itu, Singapura di urutan ke-10 dengan 16 unicorn.

Unicorn merupakan sebutan bagi startup dengan valuasi di atas US$ 1 miliar. Sementara itu, decacorn lebih dari US$ 10 miliar.

Ketujuh startup Indonesia yang masih disebut sebagai unicorn versi CB Insights dan World Population Review yakni:

NoStartupSektorTahun menjadi unicornValuasi
1TravelokaKonsumer dan retailJanuari 2017US$ 3 miliar
2AkulakuFinansialFebruari 2022US$ 2 miliar
3eFisheryPerikananMei 2023US$ 1,3 miliar
4DANAPembayaranAgustus 2022US$ 1,13 miliar
5XenditInvestasiSeptember 2021US$ 1 miliar
6AjaibInvestasiOktober 2021US$ 1 miliar
7Kopi KenanganKonsumer dan retailDesember 2021US$ 1 miliar

Sumber: Data diolah Katadata

Sementara itu, daftar startup yang tidak lagi dihitung sebagai unicorn maupun decacorn sebagai berikut:

  1. J&T
  2. Gojek
  3. Tokopedia
  4. Bukalapak
  5. OVO
  6. Kredivo
  7. Blibli

Bagaimana nasib ke-14 startup jumbo tersebut?

1. eFishery 

Fakta tentang eFishery:

  • Tahun Didirikan: 2013
  • Lokasi: Bandung, Indonesia
  • Tahap pendanaan: Seri D
  • Sektor Utama: Teknologi Akuakultur dan Aplikasi IoT
  • Investor teratas : Temasek, HSBC
  • Total Pendanaan hingga saat ini: US$ 294 juta
  • Putaran Pendanaan Terbaru: Utang Konvensional, 31 Mei 2024, US$ 30 Juta

Unicorn pertama di bidang agritech Indonesia itu kini menghadapi penyelidikan terkait dugaan fraud atau kecurangan berupa penggelembungan dana. Startup perikanan ini membebastugaskan sementara jabatan Gibran Huzaifah sebagai CEO dan Chief Product Officer Chrisna Aditya pada Desember 2024.

Dalam laporan terbaru dari FTI Consulting yang ditinjau oleh Bloomberg, eFishery disebut merugi US$ 50 juta atau Rp 819,3 miliar (kurs Rp 16.390 per US$) sepanjang tahun lalu, menurut laporan DealStreetAsia. Startup ini dinilai tidak layak secara komersial dan sebagian besar bisnisnya harus ditutup. 

eFishery juga dilaporkan telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK terhadap 98% karyawan.

2. Traveloka

Fakta tentang Traveloka

  • Tahun Didirikan: 2012
  • Lokasi: Jakarta, Indonesia
  • Tahap: Seri D
  • Sektor Utama: Perjalanan Online
  • Investor teratas : GIC, EDBI
  • Total Pendanaan hingga saat ini: US$ 1,02 miliar
  • Putaran Pendanaan Terbaru: Utang Konvensional, 29 September 2022, US$ 300 juta

Traveloka masih beroperasi seperti biasa setelah menghadapi tantangan pandemi corona.

3. Akulaku

Fakta tentang Akulaku

  • Tahun Didirikan: 2014
  • Lokasi: Jakarta, Indonesia
  • Tahap: Seri E
  • Sektor Primer: Pinjaman Alternatif
  • Investor teratas : DCM Ventures, Eight Roads Ventures
  • Total Pendanaan hingga saat ini: US$ 430 juta
  • Putaran Pendanaan Terbaru: Utang Konvensional, 22 Maret 2024, US$ 100 juta

4. DANA

Fakta tentang DANA:

  • Tahun Didirikan: 2017
  • Lokasi: Jakarta, Indonesia
  • Tahap: Diperoleh
  • Sektor Primer: Pembayaran
  • Investor teratas : KMK Online, Sinar Mas
  • Total Pendanaan hingga saat ini: US$ 250 juta
  • Putaran Pendanaan Terbaru: Seri D, 10 Agustus 2022, US$ 250 juta

DANA masih beroperasi normal.

5. Xendit

Fakta tentang Xendit:

  • Tahun Didirikan: 2015
  • Lokasi: Jakarta, Indonesia
  • Tahap: Seri D
  • Sektor Primer: Pembayaran
  • Investor teratas : Kleiner Perkins, Accel
  • Total Pendanaan hingga saat ini: US$ 533 juta
  • Putaran Pendanaan Terbaru: Seri D, 7 September 2022, US$ 16,2 Juta

 Xendit masih beroperasi normal.

6. Ajaib

Fakta tentang Ajaib

  • Tahun Didirikan: 2018
  • Lokasi: Jakarta Barat, Indonesia
  • Tahap: Seri B
  • Sektor Utama: Teknologi Investasi
  • Investor teratas : IVP, DST Global
  • Total Pendanaan hingga saat ini: US$ 245 juta
  • Putaran Pendanaan Terbaru: Seri B, 4 Oktober 2021, US$ 153 Juta

Ajaib masih beroperasi normal.

7. Kopi Kenangan 

Fakta tentang Kopi Kenangan:

  • Tahun Didirikan: 2017
  • Lokasi: Jakarta, Indonesia
  • Tahap: Seri C
  • Sektor Utama: Jaringan kopi
  • Investor teratas : GIC, Sofina
  • Total Pendanaan hingga saat ini: US$ 240 juta
  • Putaran Pendanaan Terbaru: Seri C, 27 Desember 2021, US$ 96 Juta

8. Blibli

Fakta tentang Blibli:

  • Tahun Didirikan: 2011
  • Lokasi: Jakarta, Indonesia
  • Tahap: Publik
  • Sektor Utama: E-Commerce
  • Investor teratas : GDP Venture
  • Putaran Pendanaan Terbaru: Seri A, 28 November 2017

Blibli.com bergabung dengan Unicorn Club pada 23 Agustus 2021. Blibli, Tiket.com, dan Ranch Market bergabung pada Oktober 2022. Perusahaan kemudian IPO pada akhir 2022.

9. J&T Express

Fakta tentang J&T Express

  • Tahun Didirikan: 2015
  • Lokasi: Jakarta, Indonesia
  • Tahap: Publik
  • Sektor Utama: Teknologi Logistik
  • Investor teratas : Temasek, Sequoia Capital
  • Total Pendanaan hingga saat ini: US$ 4,75 miliar
  • Putaran Pendanaan Terbaru: Seri C, 18 November 2021, US$ 2,5 miliar

J&T Express bergabung dengan Unicorn Club pada 1 April 2021 setelah mengumpulkan putaran pendanaan Seri C senilai US$2 miliar yang dipimpin oleh Sequoia Capital, Boyu Capital.

Perusahaan yang berdiri pada 2015 itu bahkan mencapai status decacorn. J&T Global Express resmi IPO di bursa saham Hong Kong pada 27 Oktober 2023.

10. OVO 

Fakta tentang OVO

  • Tahun Didirikan: 2017
  • Lokasi: Jakarta, Indonesia
  • Tahap: Diperoleh
  • Sektor Utama: Pembayaran 
  • Investor teratas : SoftBank Group, Tokopedia
  • Putaran Pendanaan Terbaru: Seri A, 14 Maret 2019

OVO bergabung dengan Unicorn Club pada 14 Maret 2019 setelah mengumpulkan putaran pendanaan Undisclosed Series A yang dipimpin oleh Tokopedia.

Berdasarkan catatan Katadata.co.id, OVO keluar dari daftar unicorn CB Insights pada akhir 2023.

11. Tokopedia 

Fakta tentang Tokopedia

  • Tahun Pendirian: 2009
  • Lokasi: Jakarta, Indonesia
  • Tahap: Diperoleh
  • Sektor Utama: E-Commerce
  • Investor teratas : Morgan Stanley, NDE Capital
  • Total Pendanaan hingga saat ini: US$ 3,3 milia
  • Putaran Pendanaan Terbaru: Seri H, 23 Oktober 2020, US$ 350 Juta

Tokopedia bergabung dengan Unicorn Club pada 17 Agustus 2017 setelah mengumpulkan putaran pendanaan Seri G sebesar US$ 1,1 miliar yang dipimpin oleh Alibaba, SoftBank Vision Fund.

Tokopedia memutuskan merger dengan Gojek, dan membuat entitas gabungan bernama GoTo sejak Mei 2021. GoTo kemudian IPO pada April 2022.

Kemudian TikTok berinvestasi di Tokopedia pada Desember 2023. Perusahaan asal Cina ini menyelesaikan transaksi investasi di Tokopedia Rp 34 triliun pada awal 2024.

12. Gojek 

Fakta tentang Gojek

  • Tahun Didirikan: 2010
  • Lokasi: Jakarta, Indonesia
  • Tahap: Seri F
  • Sektor Utama: Teknologi Logistik
  • Investor teratas : Capital Group, Farallon Capital Management
  • Total Pendanaan hingga saat ini: US$ 4,72 miliar
  • Putaran Pendanaan Terbaru: Seri F, 9 Mei 2021, US$ 300 juta

Gojek bergabung dengan Unicorn Club pada 04 Agustus 2016 setelah mengumpulkan putaran pendanaan Seri C US$ 550 juta yang dipimpin oleh KKR, Warburg Pincus, Farallon Capital Management.

13. Kredivo Holdings 

Fakta tentang Kredivo Holdings

  • Tahun Didirikan: 2015
  • Lokasi: Jakarta, Indonesia
  • Tahap: Seri D
  • Sektor Primer: Pinjaman Alternatif
  • Investor teratas : Mitra Untuk Pertumbuhan, DST Global
  • Pendapatan Tahunan: US$ 2,61 juta per 31 Desember 2017
  • Valuasi: US$ 1,6 miliar pada 23 Maret 2023
  • Total Pendanaan hingga saat ini: US$ 660 juta
  • Putaran Pendanaan Terbaru: Seri D, 22 Maret 2023, US$ 270 Juta

Kredivo Holdings bergabung dengan Unicorn Club pada 11 Oktober 2022 setelah mengumpulkan putaran pendanaan Seri D US$ 140 juta yang dipimpin oleh Mirae Asset. 

14. Bukalapak 

Fakta tentang Bukalapak:

  • Tahun Didirikan: 2010
  • Lokasi: Jakarta, Indonesia
  • Tahap: Publik
  • Sektor Utama: E-Commerce
  • Investor teratas : GIC, Standard Chartered
  • Total Pendanaan hingga saat ini: US$ 584 juta
  • Putaran Pendanaan Terbaru: Seri G, 14 April 2021, US$ 234 Juta

Bukalapak bergabung dengan Unicorn Club pada 17 November 2017 setelah mengumpulkan putaran pendanaan Seri C yang Tidak Diungkapkan yang dipimpin oleh GIC, Ant Group, dengan nilai US$1 miliar.

Namun, Bukalapak telah mengumumkan penutupan bisnis e-commerce per 8 Januari 2025.

Sebanyak lima unicorn dan decacorn tersebut sudah IPO, sehingga tidak lagi masuk dalam daftar. Selain itu, valuasi OVO disebut tidak lagi US$ 1 miliar, sehingga juga keluar dari daftar.

Sementara itu, eFishery menghadapi dugaan kecurangan berupa penggelembungan laporan keuangan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...