Nasib Unicorn Indonesia Kini: eFishery, Gojek, Tokopedia hingga Bukalapak


Indonesia memiliki 14 unicorn dan decacorn. Namun karena beberapa sudah mencatatkan saham perdana alias initial public offering (IPO), maka yang dihitung hanya tujuh.
Hal itu menempatkan Indonesia di posisi ke-15 dengan jumlah unicorn terbanyak di dunia, menurut data World Population Review. Sementara itu, Singapura di urutan ke-10 dengan 16 unicorn.
Unicorn merupakan sebutan bagi startup dengan valuasi di atas US$ 1 miliar. Sementara itu, decacorn lebih dari US$ 10 miliar.
Ketujuh startup Indonesia yang masih disebut sebagai unicorn versi CB Insights dan World Population Review yakni:
No | Startup | Sektor | Tahun menjadi unicorn | Valuasi |
1 | Traveloka | Konsumer dan retail | Januari 2017 | US$ 3 miliar |
2 | Akulaku | Finansial | Februari 2022 | US$ 2 miliar |
3 | eFishery | Perikanan | Mei 2023 | US$ 1,3 miliar |
4 | DANA | Pembayaran | Agustus 2022 | US$ 1,13 miliar |
5 | Xendit | Investasi | September 2021 | US$ 1 miliar |
6 | Ajaib | Investasi | Oktober 2021 | US$ 1 miliar |
7 | Kopi Kenangan | Konsumer dan retail | Desember 2021 | US$ 1 miliar |
Sumber: Data diolah Katadata
Sementara itu, daftar startup yang tidak lagi dihitung sebagai unicorn maupun decacorn sebagai berikut:
- J&T
- Gojek
- Tokopedia
- Bukalapak
- OVO
- Kredivo
- Blibli
Bagaimana nasib ke-14 startup jumbo tersebut?
1. eFishery
Fakta tentang eFishery:
- Tahun Didirikan: 2013
- Lokasi: Bandung, Indonesia
- Tahap pendanaan: Seri D
- Sektor Utama: Teknologi Akuakultur dan Aplikasi IoT
- Investor teratas : Temasek, HSBC
- Total Pendanaan hingga saat ini: US$ 294 juta
- Putaran Pendanaan Terbaru: Utang Konvensional, 31 Mei 2024, US$ 30 Juta
Unicorn pertama di bidang agritech Indonesia itu kini menghadapi penyelidikan terkait dugaan fraud atau kecurangan berupa penggelembungan dana. Startup perikanan ini membebastugaskan sementara jabatan Gibran Huzaifah sebagai CEO dan Chief Product Officer Chrisna Aditya pada Desember 2024.
Dalam laporan terbaru dari FTI Consulting yang ditinjau oleh Bloomberg, eFishery disebut merugi US$ 50 juta atau Rp 819,3 miliar (kurs Rp 16.390 per US$) sepanjang tahun lalu, menurut laporan DealStreetAsia. Startup ini dinilai tidak layak secara komersial dan sebagian besar bisnisnya harus ditutup.
eFishery juga dilaporkan telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK terhadap 98% karyawan.
2. Traveloka
Fakta tentang Traveloka
- Tahun Didirikan: 2012
- Lokasi: Jakarta, Indonesia
- Tahap: Seri D
- Sektor Utama: Perjalanan Online
- Investor teratas : GIC, EDBI
- Total Pendanaan hingga saat ini: US$ 1,02 miliar
- Putaran Pendanaan Terbaru: Utang Konvensional, 29 September 2022, US$ 300 juta
Traveloka masih beroperasi seperti biasa setelah menghadapi tantangan pandemi corona.
3. Akulaku
Fakta tentang Akulaku
- Tahun Didirikan: 2014
- Lokasi: Jakarta, Indonesia
- Tahap: Seri E
- Sektor Primer: Pinjaman Alternatif
- Investor teratas : DCM Ventures, Eight Roads Ventures
- Total Pendanaan hingga saat ini: US$ 430 juta
- Putaran Pendanaan Terbaru: Utang Konvensional, 22 Maret 2024, US$ 100 juta
4. DANA
Fakta tentang DANA:
- Tahun Didirikan: 2017
- Lokasi: Jakarta, Indonesia
- Tahap: Diperoleh
- Sektor Primer: Pembayaran
- Investor teratas : KMK Online, Sinar Mas
- Total Pendanaan hingga saat ini: US$ 250 juta
- Putaran Pendanaan Terbaru: Seri D, 10 Agustus 2022, US$ 250 juta
DANA masih beroperasi normal.
5. Xendit
Fakta tentang Xendit:
- Tahun Didirikan: 2015
- Lokasi: Jakarta, Indonesia
- Tahap: Seri D
- Sektor Primer: Pembayaran
- Investor teratas : Kleiner Perkins, Accel
- Total Pendanaan hingga saat ini: US$ 533 juta
- Putaran Pendanaan Terbaru: Seri D, 7 September 2022, US$ 16,2 Juta
Xendit masih beroperasi normal.
6. Ajaib
Fakta tentang Ajaib
- Tahun Didirikan: 2018
- Lokasi: Jakarta Barat, Indonesia
- Tahap: Seri B
- Sektor Utama: Teknologi Investasi
- Investor teratas : IVP, DST Global
- Total Pendanaan hingga saat ini: US$ 245 juta
- Putaran Pendanaan Terbaru: Seri B, 4 Oktober 2021, US$ 153 Juta
Ajaib masih beroperasi normal.
7. Kopi Kenangan
Fakta tentang Kopi Kenangan:
- Tahun Didirikan: 2017
- Lokasi: Jakarta, Indonesia
- Tahap: Seri C
- Sektor Utama: Jaringan kopi
- Investor teratas : GIC, Sofina
- Total Pendanaan hingga saat ini: US$ 240 juta
- Putaran Pendanaan Terbaru: Seri C, 27 Desember 2021, US$ 96 Juta
8. Blibli
Fakta tentang Blibli:
- Tahun Didirikan: 2011
- Lokasi: Jakarta, Indonesia
- Tahap: Publik
- Sektor Utama: E-Commerce
- Investor teratas : GDP Venture
- Putaran Pendanaan Terbaru: Seri A, 28 November 2017
Blibli.com bergabung dengan Unicorn Club pada 23 Agustus 2021. Blibli, Tiket.com, dan Ranch Market bergabung pada Oktober 2022. Perusahaan kemudian IPO pada akhir 2022.
9. J&T Express
Fakta tentang J&T Express
- Tahun Didirikan: 2015
- Lokasi: Jakarta, Indonesia
- Tahap: Publik
- Sektor Utama: Teknologi Logistik
- Investor teratas : Temasek, Sequoia Capital
- Total Pendanaan hingga saat ini: US$ 4,75 miliar
- Putaran Pendanaan Terbaru: Seri C, 18 November 2021, US$ 2,5 miliar
J&T Express bergabung dengan Unicorn Club pada 1 April 2021 setelah mengumpulkan putaran pendanaan Seri C senilai US$2 miliar yang dipimpin oleh Sequoia Capital, Boyu Capital.
Perusahaan yang berdiri pada 2015 itu bahkan mencapai status decacorn. J&T Global Express resmi IPO di bursa saham Hong Kong pada 27 Oktober 2023.
10. OVO
Fakta tentang OVO
- Tahun Didirikan: 2017
- Lokasi: Jakarta, Indonesia
- Tahap: Diperoleh
- Sektor Utama: Pembayaran
- Investor teratas : SoftBank Group, Tokopedia
- Putaran Pendanaan Terbaru: Seri A, 14 Maret 2019
OVO bergabung dengan Unicorn Club pada 14 Maret 2019 setelah mengumpulkan putaran pendanaan Undisclosed Series A yang dipimpin oleh Tokopedia.
Berdasarkan catatan Katadata.co.id, OVO keluar dari daftar unicorn CB Insights pada akhir 2023.
11. Tokopedia
Fakta tentang Tokopedia
- Tahun Pendirian: 2009
- Lokasi: Jakarta, Indonesia
- Tahap: Diperoleh
- Sektor Utama: E-Commerce
- Investor teratas : Morgan Stanley, NDE Capital
- Total Pendanaan hingga saat ini: US$ 3,3 milia
- Putaran Pendanaan Terbaru: Seri H, 23 Oktober 2020, US$ 350 Juta
Tokopedia bergabung dengan Unicorn Club pada 17 Agustus 2017 setelah mengumpulkan putaran pendanaan Seri G sebesar US$ 1,1 miliar yang dipimpin oleh Alibaba, SoftBank Vision Fund.
Tokopedia memutuskan merger dengan Gojek, dan membuat entitas gabungan bernama GoTo sejak Mei 2021. GoTo kemudian IPO pada April 2022.
Kemudian TikTok berinvestasi di Tokopedia pada Desember 2023. Perusahaan asal Cina ini menyelesaikan transaksi investasi di Tokopedia Rp 34 triliun pada awal 2024.
12. Gojek
Fakta tentang Gojek
- Tahun Didirikan: 2010
- Lokasi: Jakarta, Indonesia
- Tahap: Seri F
- Sektor Utama: Teknologi Logistik
- Investor teratas : Capital Group, Farallon Capital Management
- Total Pendanaan hingga saat ini: US$ 4,72 miliar
- Putaran Pendanaan Terbaru: Seri F, 9 Mei 2021, US$ 300 juta
Gojek bergabung dengan Unicorn Club pada 04 Agustus 2016 setelah mengumpulkan putaran pendanaan Seri C US$ 550 juta yang dipimpin oleh KKR, Warburg Pincus, Farallon Capital Management.
13. Kredivo Holdings
Fakta tentang Kredivo Holdings
- Tahun Didirikan: 2015
- Lokasi: Jakarta, Indonesia
- Tahap: Seri D
- Sektor Primer: Pinjaman Alternatif
- Investor teratas : Mitra Untuk Pertumbuhan, DST Global
- Pendapatan Tahunan: US$ 2,61 juta per 31 Desember 2017
- Valuasi: US$ 1,6 miliar pada 23 Maret 2023
- Total Pendanaan hingga saat ini: US$ 660 juta
- Putaran Pendanaan Terbaru: Seri D, 22 Maret 2023, US$ 270 Juta
Kredivo Holdings bergabung dengan Unicorn Club pada 11 Oktober 2022 setelah mengumpulkan putaran pendanaan Seri D US$ 140 juta yang dipimpin oleh Mirae Asset.
14. Bukalapak
Fakta tentang Bukalapak:
- Tahun Didirikan: 2010
- Lokasi: Jakarta, Indonesia
- Tahap: Publik
- Sektor Utama: E-Commerce
- Investor teratas : GIC, Standard Chartered
- Total Pendanaan hingga saat ini: US$ 584 juta
- Putaran Pendanaan Terbaru: Seri G, 14 April 2021, US$ 234 Juta
Bukalapak bergabung dengan Unicorn Club pada 17 November 2017 setelah mengumpulkan putaran pendanaan Seri C yang Tidak Diungkapkan yang dipimpin oleh GIC, Ant Group, dengan nilai US$1 miliar.
Namun, Bukalapak telah mengumumkan penutupan bisnis e-commerce per 8 Januari 2025.
Sebanyak lima unicorn dan decacorn tersebut sudah IPO, sehingga tidak lagi masuk dalam daftar. Selain itu, valuasi OVO disebut tidak lagi US$ 1 miliar, sehingga juga keluar dari daftar.
Sementara itu, eFishery menghadapi dugaan kecurangan berupa penggelembungan laporan keuangan.