Grab Raup Pendapatan Rp 45,7 Triliun tapi Masih Merugi pada 2024


Grab mencatatkan pendapatan naik 19% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi US$ 2,8 miliar atau Rp 45,7 triliun (kurs Rp 16340 per US$) sepanjang tahun lalu. Namun perusahaan penyedia layanan on-demand ini masih merugi.
Pendapatan tersebut melampaui proyeksi Grab yakni US$ 2,76 miliar hingga US$ 2,78 miliar. Chief Financial Officer Grab Peter Oey mengatakan hal ini karena pertumbuhan nilai transaksi atau GMV yang kuat, serta peningkatan kontribusi dari segmen layanan keuangan dan periklanan.
“Kami melampaui target pendapatan untuk 2024, sekaligus menunjukkan kemampuan dalam meningkatkan skala platform secara menguntungkan karena kami mencatatkan rekor EBITDA Grup yang Disesuaikan US$ 313 juta dan Arus Kas Bebas yang Disesuaikan US$ 136 juta,” kata Peter Oey dalam keterangan pers, dua pekan lalu (20/2).
“Ini tonggak penting bagi kami, karena perusahaan ingin mempertahankan momentum pertumbuhan dan kemampuan menghasilkan uang tunai, sekaligus tetap disiplin dalam melakukan investasi strategis untuk memperkuat ekosistem kami, dan meningkatkan nilai pemegang saham,” Peter Oey menambahkan.
Kinerja keuangan Grab selama 2024 sebagai berikut:
- Rugi bersih: membaik 68% dari negatif US$ 485 juta menjadi minus US$ 158 juta
- Pendapatan: naik 19% menjadi US$ 2,8 miliar, dengan rincian per segmen sebagai berikut:
- Pengiriman naik 14% menjadi US$ 1,5 miliar
- Mobilitas seperti taksi dan ojek online alias ojol naik 20% menjadi US$ 1,05 miliar
- Keuangan naik 44% menjadi US$ 253 juta
- Inisiatif baru naik dari negatif US$ 1 juta menjadi positif US$ 3 juta
- Total laba perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi alias EBITDA Segmen yang Disesuaikan: naik 76% menjadi US$ 663 juta, yang terdiri dari:
- Pengiriman naik 140% menjadi US$ 196 juta
- Mobilitas naik 22% menjadi US$ 569 juta
- Keuangan naik 38% menjadi negatif US$ 105 juta
- Inisiatif baru naik 166% menjadi US$ 4 juta
- EBITDA yang Disesuaikan: naik dari negatif US$ 22 juta menjadi positif US$ 313 juta
- Arus Kas dari Operasional: naik 891% menjadi US$ 852 juta
- GMV On-Demand: naik 16% menjadi US$ 18,4 miliar, yang terdiri dari:
- Pengiriman naik 13% menjadi US$ 11,7 miliar
- Mobilitas naik 23% menjadi US$ 6,64 miliar
- Keuangan (penyaluran pinjaman) naik 64% menjadi US$ 536 juta
- Transaksi pengguna per bulan alias monthly transacting user (MTU): naik 16% menjadi 41,3 juta
- GMV On-Demand per MTU: turun 2% menjadi US$ 494
Grab memperkirakan pendapatan tahun ini mencapai US$ 3,33 miliar sampai US$ 3,4 miliar atau tumbuh 19% - 20%. EBITDA yang disesuaikan diproyeksikan naik 41% - 50% menjadi US$ 440 juta – US$ 470 juta pada 2025.