Transaksi GoTo Gojek Tokopedia Hampir 2 Kali Lipat Grab, Berkat GoPay


Nilai transaksi bruto atau GTV GoTo Gojek Tokopedia Rp 519,78 triliun sepanjang tahun lalu. Sementara itu, Grab mencatatkan GTV US$ 18,4 miliar atau Rp 302,3 triliun (kurs Rp 16.430 per US$).
Rincian GTV GoTo Gojek Tokopedia sepanjang 2024 sebagai berikut:
- GTV naik 29% menjadi Rp 519,78 triliun, yang terdiri dari:
- On-demand (Gojek): naik 13% menjadi Rp 63,04 triliun
- Teknologi finansial (GoPay): naik 65% menjadi Rp 494,59 triliun
- GTV inti (tidak termasuk di Vietnam) naik 58% menjadi Rp 268,17 triliun, yang terdiri dari:
- On-demand (Gojek): n/a
- Teknologi finansial (GoPay): naik 30% menjadi Rp 240,79 triliun
GTV inti tidak menghitung perolehan di Vietnam. Gojek memutuskan untuk keluar dari pasar Vietnam pada kuartal pertama tahun lalu.
Nilai transaksi Grab sepanjang tahun lalu naik 16% menjadi US$ 18,4 miliar, yang terdiri dari:
- Pengiriman naik 13% menjadi US$ 11,7 miliar atau Rp 192,23 triliun
- Mobilitas naik 23% menjadi US$ 6,64 miliar atau Rp 109,1 triliun
- Keuangan (penyaluran pinjaman) naik 64% menjadi US$ 536 juta atau Rp 8,8 triliun
Jika membandingkan kedua data tersebut, transaksi layanan taksi online, ojol, serta pengantaran makanan dan barang Grab yakni Rp 310,13 triliun, jauh di atas Gojek Rp 63,04 triliun. Akan tetapi, data ini menghitung wilayah operasional Gojek hanya di Tanah Air, sementara Grab di delapan negara yaitu Indonesia, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam.
Secara keseluruhan, GTV GoTo Gojek Tokopedia melampaui Grab berkat bisnis teknologi finansial GoTo Financial, dengan daftar produk sebagai berikut:
- GoPay: Aplikasi pembayaran dan transfer yang dapat digunakan untuk membayar layanan Gojek
- MokaPOS: Kasir berbasis komputasi awan
- Midtrans: Gerbang pembayaran
- GoPayLater: Layanan yang memungkinkan konsumen yang memenuhi syarat untuk mengakses fasilitas kredit
- GoPay Coins: Poin loyalitas ekosistem GoTo
- Produk pembiayaan: Produk pembiayaan yang ditawarkan kepada merchant ekosistem GoTo yang memenuhi syarat
- Asuransi: Layanan yang memungkinkan konsumen untuk membeli berbagai produk asuransi melalui mitra
Bisnis GoTo Financial mencatatkan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA yang Disesuaikan positif untuk pertama kalinya pada kuartal IV atau Oktober – Desember 2024, yakni Rp 14 miliar. “Hal ini didorong oleh pertumbuhan buku pinjaman, pertumbuhan yang kuat dalam pembayaran konsumen dan disiplin biaya yang berkelanjutan,” demikian dikutip dari keterangan pers, Rabu (12/3).
Pendapatan kotor GoTo Financial meningkat 95% baik pada kuartal IV maupun setahun penuh 2024, masing-masing mencapai Rp 1,2 triliun dan Rp 3,7 triliun. Hal ini utamanya didorong oleh peningkatan jumlah pinjaman dan pengguna, serta volume transaksi di aplikasi GoPay.
Selain itu, pendapatan kredit tumbuh 203% pada kuartal 4 dan 372% untuk setahun penuh. Jumlah pokok kredit konsumen naik 172% menjadi Rp 5,2 triliun pada Oktober - Desember 2024, didorong oleh peningkatan penetrasi produk pinjaman dalam ekosistem GoTo.
“Segmen teknologi financial diperkirakan terus berkembang pada 2025 seiring dengan terus meluasnya basis pengguna aplikasi GoPay, dan pertumbuhan jumlah pinjaman yang melampaui Rp 8 triliun pada akhir tahun ini, yang akan meningkatkan EBITDA yang disesuaikan GoTo,” demikian dikutip.
Meski secara transaksi Gojek unggul, pendapatan Grab lebih tinggi. Rinciannya sebagai berikut:
Gojek
- Rugi turun 96% menjadi negatif Rp 3,08 triliun
- Pendapatan bersih naik 93% menjadi Rp 14,75 triliun
- Pendapatan kotor naik 30% menjadi Rp 18,1 triliun, yang terdiri dari:
- On-demand (Gojek): naik 17% menjadi Rp 14,17 triliun
- Teknologi finansial (GoPay): naik 95% menjadi Rp 3,66 triliun
- EBITDA yang Disesuaikan membaik dari negatif Rp 2,25 triliun menjadi positif Rp 386 miliar, yang terdiri dari:
- On-demand (Gojek): membaik dari negatif Rp 219 miliar menjadi positif 679 miliar
- Teknologi finansial (GoPay): naik 70% dari negatif Rp 1,58 triliun menjadi minus Rp 467 miliar
Grab
Rugi bersih: membaik 68% dari negatif US$ 485 juta menjadi minus US$ 158 juta atau Rp 2,6 triliun
- Pendapatan: naik 19% menjadi US$ 2,8 miliar atau Rp 46 triliun, dengan rincian per segmen sebagai berikut:
- Pengiriman naik 14% menjadi US$ 1,5 miliar Rp 24,65 triliun
- Mobilitas seperti taksi dan ojek online alias ojol naik 20% menjadi US$ 1,05 miliar atau Rp 17,25 triliun
- Keuangan naik 44% menjadi US$ 253 juta atau Rp 4,16 triliun
- Inisiatif baru naik dari negatif US$ 1 juta menjadi positif US$ 3 juta atau Rp 49,29 miliar
- Total laba perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi alias EBITDA Segmen yang Disesuaikan: naik 76% menjadi US$ 663 juta atau Rp 10,89 triliun, yang terdiri dari:
- Pengiriman naik 140% menjadi US$ 196 juta atau Rp 3,22 triliun
- Mobilitas naik 22% menjadi US$ 569 juta atau Rp 9,35 triliun
- Keuangan naik 38% menjadi negatif US$ 105 juta atau Rp 1,73 triliun
- Inisiatif baru naik 166% menjadi US$ 4 juta atau Rp 65,72 miliar
- EBITDA yang Disesuaikan: naik dari negatif US$ 22 juta menjadi positif US$ 313 juta atau Rp 5,14 triliun
- Arus Kas dari Operasional: naik 891% menjadi US$ 852 juta atau Rp 13,99 triliun
Dengan demikian, besarnya nilai transaksi GoTo Gojek Tokopedia ditopang oleh bisnis GoTo Financial seperti GoPay. Namun pendapatan Grab lebih tinggi.