GoTo Gojek Tokopedia Bantah Bakal Diakuisisi Grab

Ringkasan
- GoTo membantah kabar pembicaraan akuisisi dengan Grab dan menegaskan tidak ada diskusi serupa dengan perusahaan lain. Perusahaan dan manajemen GoTo fokus pada kegiatan usaha dan kinerja.
- Bloomberg melaporkan Grab telah melakukan uji tuntas terhadap GoTo, namun pembicaraan tersebut belum tentu menghasilkan transaksi.
- Rumor merger Grab dan GoTo sudah ada sejak beberapa tahun terakhir, tetapi GoTo membantahnya dan menyatakan kabar tersebut tidak berdampak pada operasional perusahaan.

GoTo Gojek Tokopedia membantah kabar adanya pembicaraan Grab Holdings terkait akuisisi. Perusahaan menegaskan tidak ada diskusi sejenis dengan korporasi manapun.
“Sampai saat ini, tidak ada kesepakatan antara perseroan dengan pihak manapun untuk melakukan transaksi sebagaimana diberitakan di media massa. Perseroan beserta jajaran manajemen terus fokus pada kegiatan usaha dan pencapaian kinerja perusahaan,” kata Sekretaris Perusahaan GoTo Gojek Tokopedia R.A Koesoemohadiani dalam keterbukaan informasi, Rabu (19/3).
Bloomberg melaporkan Grab telah memulai uji tuntas atau due diligence untuk mengambil alih GoTo Gojek Tokopedia. Uji tuntas adalah proses investigasi, audit, atau peninjauan yang dilakukan secara menyeluruh terhadap suatu perusahaan atau individu untuk mengonfirmasi fakta dan detail terkait sebelum membuat keputusan bisnis atau investasi, dikutip dari laman OCBC.
Proses due diligence biasanya dilakukan dalam berbagai situasi bisnis, seperti investasi skala besar, merger, akuisisi, atau restrukturisasi perusahaan.
Kegiatan itu membantu dalam mengidentifikasi potensi risiko dan peluang yang mungkin tidak terlihat pada penilaian awal, sehingga pihak yang terlibat dapat membuat keputusan yang lebih tepat.
"Grab telah mengevaluasi akun, kontrak, dan operasional GoTo Gojek Tokopedia," kata sumber Bloomberg, dikutip Selasa (18/3). "Grab, GoTo Gojek Tokopedia dan pemegang saham telah menilai potensi struktur dan nilai kesepakatan."
Pembicaraan sedang berlangsung dan mungkin tidak menghasilkan transaksi.
Sumber menyampaikan Grab, yang didukung oleh Uber Technologies, telah mengadakan pembicaraan dengan GoTo Gojek Tokopedia beberapa kali, tetapi penggabungan tidak pernah terwujud. Hal ini sebagian karena kekhawatiran antimonopoli yang mungkin timbul dari penggabungan dua perusahaan teknologi Asia Tenggara yang dominan.
Perwakilan Grab dan GoTo Gojek Tokopedia menolak berkomentar.
Sebelumnya Grab Holdings Ltd. disebut tengah mempertimbangkan untuk mengakuisisi GoTo dengan valuasi lebih dari US$ 7 miliar atau Rp 114,32 triliun (kurs Rp 16.331 per US$). Namun GoTo Gojek Tokopedia pada Februari membantah soal rencana merger dengan Grab.
Sekretaris Perusahaan GoTo Gojek Tokopedia Koesoemohadiani menegaskan tidak ada kesepakatan antara perseroan dengan pihak manapun untuk melakukan transaksi merger.
Selain itu, ia menyebut rumor GoTo Gojek Tokopedia mengkaji merger dengan Grab sudah berhembus dalam beberapa tahun terakhir. Kabar ini berdasarkan spekulasi.
“Berita yang beredar di media massa tidak berdampak merugikan terhadap kegiatan operasional dan kelangsungan usaha perseroan,” tulis Koesoemohadiani dalam keterbukaan informasi BEI, pada Februari (4/2).
Kabar Grab dan GoTo Gojek Tokopedia mengkaji merger pernah berhembus pada awal 2024 dan 2020. Pada Februari 2024, Bloomberg melaporkan Grab dan GoTo Gojek Tokopedia memulai kembali pembicaraan untuk melakukan merger.
Langkah itu dinilai sebagai kombinasi potensial yang bertujuan mengatasi kerugian kedua perusahaan selama bertahun-tahun akibat persaingan yang ketat.
“Kedua perusahaan, yang juga merupakan pemimpin layanan pesan-antar makanan di wilayah berpenduduk lebih dari 650 juta orang, sedang melakukan diskusi awal tentang berbagai skenario,” kata beberapa sumber Bloomberg, pada Februari 2024.
Salah seorang sumber menyatakan, salah satu opsi potensial dari merger yakni Grab yang berbasis di Singapura mengakuisisi GoTo Gojek Tokopedia dengan menggunakan uang tunai, saham, atau kombinasi keduanya.
Jika kesepakatan merger itu terwujud, valuasi kedua perusahaan ini ditaksir akan mencapai US$ 20 miliar atau Rp 312 triliun (kurs Rp 15.630 per US$).
Menurut sumber tersebut, GoTo Gojek Tokopedia lebih terbuka untuk melakukan kesepakatan, setelah Patrick Walujo mengambil alih posisi chief executive officer alias CEO pada 2023.
Melalui merger, Grab akan berfokus di Singapura dan beberapa pasar lainnya. Sementara itu, GoTo tetap mempertahankan pasar di Tanah Air.
Para pemegang saham disebut telah mendukung dan mendorong kesepakatan mengenai aksi korporasi tersebut.