Asosiasi Ojol Imbau Pengemudi Tak Ikut Demonstrasi Hari Ini
Beredar ajakan pengemudi ojol berunjuk rasa di tiga tempat pada hari ini (29/8). Namun Koalisi Ojol Nasional atau KON mengimbau driver ojek online tidak ikut demo hari ini.
"Saya mengimbau kepada seluruh komunitas dan mitra driver ojol yang tergabung dalam Koalisi Ojol Nasional untuk tidak mengikuti rangkaian kegiatan aksi unjuk rasa hari ini," kata Ketua Presidium Koalisi Ojol Nasional Andi Kristiyanto kepada Katadata.co.id, Jumat (29/8).
Dia mengetahui ada ajakan untuk berunjuk rasa pada hari ini (29/8), namun KON tidak ikut berpartisipasi.
Berdasarkan pesan ajakan untuk berdemo yang beredar di aplikasi percakapan WhatsApp dan diterima Katadata.co.id, unjuk rasa akan digelar di tiga tempat, yakni:
- Brimob Kwitang, Jakarta Pusat (estimasi massa sekitar 1.500 orang)
- Baharkam Polri, Jakarta Selatan (estimasi massa sekitar 500 orang)
- DPR/MPR, Jakarta Pusat (estimasi massa 100 sampai 200 orang)
Ketimbang berunjuk rasa, Koalisi Ojol Nasional mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut tuntas tragedi terlindasnya driver ojek online oleh mobil rantis bertuliskan 'Brimob' saat pembubaran massa aksi di sekitar titik aksi Gedung DPR/MPR, Kamis (28/8).
“Kami mendesak kepada yang Terhormat Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar mengusut tuntas kejadian tersebut,” kata Andi dalam keterangan pers, Kamis (28/8). Mereka juga meminta anggota Brimob yang terlibat dijatuhkan hukuman yang sesuai dengan tindakannya, termasuk dipecat dari pekerjaan.
SPAI Sebut 500 Driver Ojol Akan Demo Hari Ini
Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia atau SPAI Lily Pujiati menyampaikan asosiasinya akan bergabung dengan massa aksi ojol menuju Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri) pada Jumat (29/8) siang, setelah terlebih dahulu mengantarkan jenazah Affan untuk dimakamkan di TPU Karet Bivak sekitar pukul 10.00 WIB.
“Setelah pemakaman, mami akan ketemu dengan kawan-kawan untuk menentukan titik kumpul di mana,” kata Lily ketika dihubungi Katadata.co.id, Jumat (29/8).
Ia menyebut sudah ada sekitar 500 anggota SPAI yang bersiap turun ke jalan, dan jumlah itu diperkirakan terus bertambah.
SPAI mengecam keras tindakan represif aparat kepolisian yang menyebabkan satu pengemudi ojol, Affan Kurniawan, tewas setelah dilindas mobil rantis di Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8).
Selain Affan, seorang pengemudi lain, Moh Umar Amarudin, dilaporkan mengalami luka-luka dan kini masih menjalani perawatan.
Lily menegaskan, SPAI akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Menurutnya, tindakan represif aparat merupakan bentuk pelanggaran terhadap hak masyarakat untuk menyampaikan pendapat di muka umum yang dijamin undang-undang.
“Ini kegagalan Kapolri. Kami menuntut Kapolri mundur. Intinya pemecatan atau pengunduran diri. Selain itu, polisi yang terlibat dalam aksi pelindasan ini juga harus diproses secara hukum dan transparan, tidak boleh ditutup-tutupi,” ujar dia.
SPAI menegaskan akan menggelar aksi lanjutan bila tidak ada keputusan tegas dari pemerintah maupun Polri.
“Kami akan terus aksi sampai pemerintah benar-benar mendengar. Karena ini sudah termasuk pelanggaran HAM berat,” kata Lily.
Dalam pernyataan pers, SPAI menyampaikan dua tuntutan, pertama, agar Kapolri segera menghentikan tindakan represif agar tidak ada lagi korban yang jatuh. Selain itu, ia meminta Kapolri untuk bertanggung jawab atas jatuhnya korban jiwa dan korban luka-luka.
Selain itu, SPAI menyerukan agar seluruh pengemudi ojol bersatu dan merapatkan barisan untuk mengawal kasus ini hingga selesai secara adil. SPAI juga meminta dukungan masyarakat dalam memantau perkembangan agar kekerasan serupa tidak terulang kembali.
