Respons Gojek, Grab, Maxim soal 400 Ribu Pengemudi Daftar Ojol Kamtibmas

Kamila Meilina
21 Oktober 2025, 15:27
Ojol Kamtibmas, gojek, grab, maxim,
Divisi Humas Polri
Apel Ojol Kamtibmas
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Grab, Gojek, dan Maxim buka suara terkait hampir 400 ribu pengemudi ojek online mendaftar sebagai ojol Kamtibmas alias keamanan, keselamatan, dan ketertiban masyarakat. Kapolri Listyo Sigit Prabowo berencana untuk bekerja sama dengan aplikator untuk menambahkan alat yang memungkinkan driver melaporkan tindak kejahatan lewat aplikasi.

Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Munusamy menyampaikan perusahaan mengapresiasi inisiatif program Ojol Kamtibmas dari Kepolisian yang bertujuan memperkuat keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Kami siap berkolaborasi lebih lanjut demi kepentingan bersama,” kata Tirza dalam keterangan pers yang diterima Katadata.co.id, Selasa (21/10).

Grab senantiasa berkomitmen untuk memperkuat aspek keselamatan di ekosistem transportasi, dengan selalu menempatkan keamanan dan keselamatan seluruh pengguna, baik mitra pengemudi maupun pengguna sebagai prioritas utama.

Sejalan dengan komitmen itu, Grab terus mengembangkan berbagai fitur dan inisiatif keamanan yang terintegrasi di dalam aplikasi untuk memberikan perlindungan menyeluruh selama perjalanan, antara lain:

GERCEP atau Grab Respon Cepat yaitu kanal darurat tambahan yang memungkinkan mitra pengemudi melaporkan keadaan genting dan segera mendapatkan pertolongan

GERCEP, melalui hotline darurat 021-2350-7032, laman Help Center Bantuan Tanggap Darurat di grb.to/gercep, serta layanan LiveChat dengan agen khusus.

Inisiatif itu dirancang agar setiap laporan darurat ditangani lebih cepat, lebih terstruktur, dan memberi ketenangan bagi mitra pengemudi taksi online dan ojol.

Peringatan lokasi rawan, sistem in-app notification akan memperingatkan mitra terkait titik yang berpotensi berisiko, seperti area dengan kerumunan massa atau aksi penyampaian pendapat, sehingga dapat menghindari jalur berisiko.

24/7 GrabSupport, pusat bantuan reguler yang tersedia secara digital maupun Walk-In Center. Layanan ini dapat diakses selama 24 jam untuk kendala perjalanan, order, pembayaran, dan lainnya.

Pusat Bantuan Keamanan dan Keselamatan alias Safety Center, yang memberikan akses cepat ke tombol darurat, kontak bantuan 24 jam, serta informasi layanan penting seperti kepolisian dan rumah sakit terdekat.

Trip Monitoring, yaitu sistem pemantauan perjalanan secara real time untuk mendeteksi penyimpangan rute atau pemberhentian tidak wajar sehingga tim layanan dapat mengambil tindakan cepat bila diperlukan.

Audio Protect, yang memungkinkan perekaman suara dengan persetujuan pengguna, selama perjalanan sebagai bukti tambahan jika terjadi insiden

Share My Ride dan Emergency Button, yang memudahkan pengguna membagikan lokasi perjalanan serta menghubungi layanan darurat secara instan bila dibutuhkan.

“Grab berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap bentuk kerja sama yang akan dijalankan selaras dengan prinsip keamanan digital, perlindungan data pribadi, serta kesesuaian operasional bagi mitra dan pengguna, guna mendukung terciptanya lingkungan digital yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Tirza.

Sementara itu, Development Director Maxim Indonesia Dirhamsyah menyambut baik upaya Kepolisian dalam menciptakan lingkungan masyarakat yang damai, tertib, dan kondusif dengan melibatkan mitra pengemudi Maxim.

“Tentunya, Maxim mengapresiasi dan siap mendukung program Ojol Kamtibnas ini karena dapat mencegah dan mengurangi tindakan kejahatan, pelanggaran hingga kecelakaan selama perjalanan,” kata Dirhamsyah kepada Katadata.co.id, Selasa (21/10).

Perusahaan siap membantu Kepolisian dalam merealisasikan program itu dengan melakukan diskusi dan koordinasi bersama.

Terkait permintaan untuk menyediakan alat atau fitur khusus yang memungkinkan mitra pengemudi yang tergabung di ojol Kamtibmas melapor, Maxim masih menunggu undangan resmi dari Polri untuk bersama-sama membahas tentang program ini secara komprehensif.

“Maxim siap bekerja sama serta mengolaborasikan program keamanan dan keselamatan yang kami miliki bersama dengan pihak kepolisian. Kami juga bersedia membantu kepolisian untuk menyosialisasikan program Ojol Kamtibnas kepada mitra pengemudi sesuai dengan permintaan mereka,” katanya.

Sedangkan Director of Public Affairs and Communications GoTo Ade Mulya menyampaikan perusahaan mendukung upaya berbagai pihak, termasuk Kepolisian, dalam meningkatkan keamanan, keselamatan, dan ketertiban masyarakat, terutama di sektor transportasi.

Ia mengatakan partisipasi sejumlah mitra driver Gojek dalam kegiatan Apel Kamtibmas merupakan inisiatif Kepolisian. Manajemen Gojek hadir dalam kegiatan itu atas undangan dan tidak terlibat dalam proses koordinasi maupun pengumpulan mitra driver.

“Kami menghargai semangat para mitra driver ojol yang ingin berkontribusi secara sukarela untuk menjaga keamanan dan ketertiban di jalan. Gojek akan terus mendorong para mitra untuk selalu mengutamakan keselamatan, mematuhi peraturan lalu lintas, dan menjadi contoh positif di komunitas,” kata Ade kepada Katadata.co.id, Senin (20/10).

Kapolri Listyo Sigit Prabowo mendapatkan laporan total ada hampir 400 ribu driver ojek online yang mendaftar menjadi Ojol Kamtibmas. Ia berencana untuk bekerja sama dengan aplikator transportasi online untuk menambahkan alat yang memungkinkan pengemudi ojol Kamtibmas bisa melaporkan tindak kejahatan lewat aplikasi.

“Ke depan, kami ingin bekerja sama dengan teman-teman aplikator untuk menambah ruang di aplikasi guna membantu teman-teman komunitas ojol mendapatkan ruang pengaduan ataupun ruang laporan yang terkoneksi dengan kepolisian, sehingga hal ini juga tentu akan bisa membantu respons cepat,” kata Listyo Sigit Prabowo saat menghadiri Apel Ojol Jaga Kamtibmas di Monas, Jakarta Pusat, Senin (20/10).

Kapolri mengatakan pengemudi ojol memiliki peran yang sangat penting bagi Polri dalam kerja sama upaya-upaya pencegahan terjadinya aksi kriminalitas maupun kejahatan, khususnya di jalanan.

Peran penting itu antara lain dengan memberikan informasi terkait dengan peristiwa kejahatan ataupun peristiwa lain yang ada di lapangan untuk diinformasikan kepada kepolisian. Hal ini menjadi bentuk kemitraan yang sangat strategis sebagai bagian dari community policing atau pemolisian masyarakat yang terus dikembangkan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...