Tanda Tangan Digital Startup Privy Kini Bisa Dipakai di Microsoft Excel dan Word

Desy Setyowati
9 Desember 2025, 15:19
tanda tangan digital privy, startup indonesia,
Katadata/Desy Setyowati
CEO & Founder PrivyID Marshall Pribadi di Yogyakarta, Sabtu (17/3).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Layanan startup Indonesia Privy kini terintegrasi dengan Microsoft 365. Dengan demikian, pengguna Microsoft Word, Excel dan PowerPoint bisa menggunakan tanda tangan digital.

Berdasarkan Earning Call Kuartal IV MSFT Tahun Fiskal 2025, Microsoft 365 Copilot telah melampaui 100 juta pengguna bulanan secara global. VP Marketing and Communications Privy Ratu Rima Novia Rahma mengatakan dengan besarnya jumlah pengguna Microsoft, integrasi Privy memungkinkan lebih banyak masyarakat merasakan pengalaman tanda tangan elektronik.

“Pengguna kini dapat menandatangani dokumen langsung dalam ekosistem Microsoft, sehingga proses menjadi lebih praktis, legal, dan tersertifikasi,” kata Rima dalam keterangan pers, Selasa (9/12). “Tantangan terbesar bukan sekadar mengganti tanda tangan basah, tetapi memastikan identitas seseorang valid dan dapat diverifikasi lintas aplikasi. Itulah fondasi utama layanan Privy.”

Privy kini terintegrasi dengan Microsoft Office 365 melalui Microsoft Marketplace. Integrasi ini memudahkan pengguna Microsoft Word, Excel, dan PowerPoint menandatangani dokumen secara sah tanpa meninggalkan aplikasi.

Melalui fitur Sign with Privy, alur tanda tangan dapat diselesaikan dalam beberapa klik, tanpa konversi ke PDF atau unggah manual, serta tetap memenuhi standar legal dan keamanan di Indonesia.

“Dengan semakin banyak aktivitas bisnis yang berlangsung daring, identitas digital yang kokoh menjadi kebutuhan fundamental. Kami ingin memastikan masyarakat dapat menandatangani dan memverifikasi dokumen secara aman, legal, dan efisien langsung dari ekosistem kerja yang mereka gunakan setiap hari,” ujar Rima.

Startup yang berdiri pada 2016 itu telah menyediakan 156 juta dokumen dengan tanda tangan elektronik per November 2025. Privy menjadi lembaga non-pemerintah pertama yang mendapat lisensi Certificate Authority (CA) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika yang kini bernama Kementerian Komunikasi dan Digital alias Komdigi.

Saat ini, ada 68 juta pengguna terverifikasi dan lebih dari 155 ribu bisnis dan perusahaan menggunakan layanan Privy. Pada 2023, Privy menjadi perusahaan asal Indonesia pertama yang mengekspor jasa berteknologi tinggi ke Australia.

Sejak 2019, Privy telah memperoleh persetujuan resmi untuk mengakses data identitas nasional dan biometrik wajah yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri untuk memverifikasi identitas pengguna dengan akurasi tertinggi.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...