Ericsson Siap Aktifkan Jaringan 5G Secara Global Tahun Ini
Ericsson akan mengaktifkan teknologi jaringan generasi kelima (5G) secara global pada tahun ini. Perusahaan telekomunikasi asal Swedia itu mengumumkan kesepakatan kerja sama dengan 10 provider telekomunikasi di wilayah Amerika Serikat, Eropa, Asia, dan Australia.
Hal ini disampaikan oleh Presiden dan Chief Executive Officer (CEO) Ericsson Börje Ekholm saat meluncurkan Ericsson Mobile World Congress (MWC) Barcelona 2019. “Kami benar-benar akan mengaktifkan 5G di seluruh dunia pada tahun 2019,” ujar Börje melalui siaran pers, Selasa (26/2).
Dengan portofolio 5G yang lengkap, Börje optimis Ericsson miliki sumber daya dan kapasitas untuk memenuhi peningkatan permintaan pasar yang dinamis.
Menurut penelitian Ericsson ConsumerLab, sepertiga dari pengguna smartphone dunia akan akan mengaktifkan 5G dalam enam bulan ke depan. Hingga saat ini, Amerika Serikat dan Asia merupakan wilayah yang memimpin dalam hal pengembangan jaringan 5G.
(Baca: Korporasi Indonesia Makin Sadar Pentingnya Keamanan Siber)
Börje mengatakan, para penerima manfaat jaringan 5G pertama adalah konsumen mobile broadband dengan konsumsi data yang besar. Jaringan ini dapat memfasilitasi teknologi baru seperti augmented reality dan virtual reality di berbagai area, misalnya untuk siaran game dan olahraga.
Namun, Börje menekankan bahwa teknologi ini tak hanya untuk konsumen retail, melainkan juga membantu pemenuhan kebutuhan internet industri. Misalnya, dalam kendali pada mobile robotics dan kendaraan otomatis.
Ericsson menyebut telah mengirimkan lebih dari 3 juta radio dengan jaringan 5G ke pelanggannya di seluruh dunia. “Ericsson Spectrum Sharing adalah cara unik yang paling layak secara ekonomi untuk memperkenalkan jaringan 5G di band yang ada saat ini, guna untuk mencapai jangkauan nasional secara langsung dan cepat,” katanya.
Ke depannya, Ericsson akan menambah sekitar 4.000 profesional yang sangat terampil dalam R&D, produksi dan penjualan yang berbasis di lebih dari 20 lokasi, termasuk Jerman, Rumania, Meksiko, dan Tiongkok.
(Baca: Sektor Telekomunikasi Jadi Salah Satu Penyumbang Terbesar PNBP 2018)