Telkomsel, XL, Smartfren Berencana Ikut Lelang Frekuensi 2,3 GHz
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kembali membuka lelang frekuensi radio 2,3 GHz, yang sempat dibatalkan Januari lalu. Perusahaan operator seluler seperti Telkomsel, XL Axiata, dan Smartfren menyatakan akan ikut lelang ini.
Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan akan berpartisipasi. “Kami akan mempersiapkan seluruh dokumen yang dibutuhkan sebagai syarat dan mematuhi seluruh aturan, serta tahapan seleksi," katanya kepada Katadata.co.id, Selasa (16/3).
Ia menyampaikan, Telkomsel ingin memanfaatkan pita frekuensi itu untuk memperkuat pengembangan layanan telekomunikasi berbasis digital. "Kami membutuhkan gelaran konektifitas jaringan broadband berteknologi terdepan dan ketersediaan alokasi frekuensi yang mencukupi," kata dia.
Smartfren pun berencana ikut lelang tersebut. Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys mengatakan, frekuensi itu akan menjadi tambahan blok dan dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan.
"Semakin besar blok frekuensi, maka kapasitas layanan bisa ditingkatkan, internet semakin cepat," kata Merza. Perusahaan juga berencana memanfaatkan pita frekuensi itu untuk memperluas jaringan ke daerah yang belum terjangkau.
Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih juga menyampaikan akan berpartisipasi dalam lelang tersebut. “Kami akan turut serta. Saat ini masih mempelajari persyaratan dan mekanisme pelaksanaan lelang,” katanya.
Sedangkan Indosat belum menyatakan minatnya untuk berpartisipasi. “Kami akan mempelajari lebih dulu detail ketentuan lelang sebelum memberikan pernyataan lebih lanjut,” ujar SVP-Head of Corporate Communications Indosat Steve Saerang.
Ia mengatakan, pada prinsipnya Indosat akan mengambil keputusan bisnis yang dapat memberikan kontribusi positif pada perkembangan usaha dan pengalaman pengguna.
Kominfo membuka lelang pita frekuensi radio 2,3 GHz pada Senin (15/3). Lelang akan dilakukan pada tiga blok dengan rentang 2360-2390 MHz dan lebar masing masing 10 Mhz.
Kementerian mengatakan, lelang itu untuk menambah pita frekuensi radio pada jaringan bergerak seluler. Selain itu, diharapkan mampu mendorong penyediaan infrastruktur teknologi internet generasi keempat atau 4G/LTE ke semua wilayah dan mengakomodasi 5G.
Sebenarnya Kominfo sudah menggelar lelang pita frekuensi 2,3 GHz. Kementerian juga telah mengumumkan tiga perusahaan pemenang lelang yakni Smart Telecom (Smartfren), Telekomunikasi Selular (Telkomsel), dan Hutchison 3 Indonesia.
Namun, lelang tersebut dibatalkan. Menteri Kominfo Johnny G Plate mengatakan, ini terkait masalah administrasi.
Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi menilai, pembatalan itu dapat mengganggu iklaim investasi di sektor telekomunikasi. "Industri telekomunikasi itu heavy dan bersifat internasional. Sedikit banyak, (pembatalan) akan menimbulkan pertanyaan," kata dia kepada Katadata.co.id, Januari lalu (26/1).