Potensinya Besar, Facebook Uji Coba Aplikasi Kencan Berbasis Video
Perusahaan media sosial asal Amerika Serikat (AS), Facebook menguji coba aplikasi kencan berbasis video bernama Sparked. Potensi pendapatan dari penyediaan platform ini dinilai besar.
Juru bicara Facebook mengatakan, pengembangan platform tersebut dilakukan oleh tim internal New Product Experimentation (NPE). Namun, ini masih dalam tahap eksperimen awal.
Saat ini, aplikasi tersebut hanya tersedia untuk sekelompok kecil pengguna. "Ini hanya merupakan uji coba versi beta," kata juru biacara Facebook dikutip dari The Verge, Selasa (13/4).
Berdasarkan uji coba itu, aplikasi kencan berbasis video memerlukan profil Facebook ketika membuat akun. Kemudian pengguna memilih apakah ingin berkencan dengan pria, wanita, atau non-biner.
Pengguna juga ditanya apakah mereka terbuka untuk berkencan dengan transgender.
Setelah membuat akun, pengguna dapat memilih calon pasangan. Lalu diberi waktu empat menit untuk berbicara. Mereka pun dapat beralih ke calon lain.
Apabila sudah merasa cocok dan terkoneksi, pengguna bisa memiliki opsi untuk meneruskan ke kencan video. Durasinya 10 menit. Pengguna pun didorong untuk bertukar informasi kontak.
Meski begitu, belum ada informasi terperinci mengenai data pengguna yang terhubung ke aplikasi.
Facebook sebenarnya sudah meluncurkan Facebook Dating pada 2019, yang mirip dengan aplikasi kencan lain seperti Tinder, Bumble atau OkCupid. Ini hadir di berbagai negara.
Raksasa teknologi itu merambah bisnis aplikasi kencan karena potensinya dinilai besar. Dikutip dari Psychology Today, orang tertarik pada platform ini karena memudahkan mereka menemukan pasangan yang sesuai.
Mereka bisa bertemu dengan lebih banyak orang, lalu algoritme aplikasi akan menentukan tingkat kecocokan berdasarkan tes kepribadian masing-masing pengguna. Interaksi pun bisa dilakukan secara online terlebih dulu sehingga aman.
Data Business App menunjukkan, jumlah pengguna aplikasi kencan secara global meningkat hampir 8% setiap tahun dalam lima tahun terakhir. Angkanya mencapai 270 juta orang tahun lalu.
Di AS misalnya, porsi orang dewasa yang menggunakan aplikasi hanya 11% pada 2013. Jumlahnya meningkat hampir tiga kali lipat pada 2019, berdasarkan data Pew Research Center.
Alhasil, total pendapatan aplikasi kencan bertambah sekitar 13% per tahun selama 2016-2020. Business of Apps memprediksi nilainya naik dari US$ 3,1 miliar tahun lalu menjadi US$ 5,7 miliar pada 2025.