Yuan Digital Dinilai Akan Saingi Alipay dan WeChat Pay
Bank sentral Tiongkok atau People's Bank of China (PBOC) mengembangkan yuan digital atau e-CNY sejak 2019. Ini dinilai bakal menjadi pesaing dompet digital seperti Alipay dan WeChat Pay.
Saat ini, ada enam bank berpelat merah besar yang mempromosikan yuan digital menjelang festival belanja 5.5 pada 5 Mei. Bank membujuk pedagang dan klien ritel untuk mengunduh dompet digital sehingga transaksi selama program percontohan (pilot project) dapat dilakukan langsung dalam yuan digital.
"Orang-orang akan menyadari bahwa pembayaran yuan digital sangat nyaman sehingga tidak perlu lagi bergantung pada Alipay atau WeChat Pay," kata seorang pejabat bank yang terlibat dalam uji coba e-CNY di Shanghai, dikutip dari Reuters, Senin (26/4). Pejabat ini tidak berwenang untuk berbicara dengan media dan menolak disebutkan namanya.
Tiongkok memang terus memperluas wilayah uji coba yuan digital. Pada 2019, mata uang digital ini diuji coba di Shenzhen dan Xiongan. Wakil Gubernur PBOC Fan Yifei menyebutkan, e-CNY digunakan untuk bertransaksi 3,13 juta kali saat itu.
Untuk menguji coba yuan digital, pemerintah membagikan uang fiat elektronik setara US$ 1,5 juta di Shenzhen. Metode pembayarannya beragam, mulai dari kode bar (barcode), pengenalan wajah (face detection) dan tap-and-go.
Pada tahun baru Imlek lalu, US$ 1,5 juta yuan digital juga diuji coba di Beijing. Pemerintah kota memilih 50 ribu warga untuk mendapatkan dana 200 yuan digital atau setara US$ 30. Uang ini bisa ditransaksikan di beberapa toko offline atau online seperti JD.com.
Kini, Tiongkok menguji coba e-CNY di Shanghai. Perluasan ini bertepatan dengan upaya Beijing menekan perilaku antimonopoli di sektor teknologi, termasuk Alibaba dan Tencent.
Alibaba memiliki Alipay dan Tencent mempunyai WeChat Pay. Kedua dompet digital dinilai akan bersaing ketat dengan yuan digital.
Regulator bahkan meminta Ant Group, induk Alipay, untuk menunda pencatatan saham perdana akhir tahun lalu. Padahal, IPO afiliasi Alibaba ini diperkirakan memecahkan rekor US$ 37 miliar.
Namun, PBOC mengatakan bahwa e-CNY tidak akan bersaing dengan AliPay atau WeChat Pay. “Ini hanya berfungsi sebagai cadangan atau redundancy,” demikian dikutip.