Cina Luncurkan Mobil Terbang pada 2024, Indonesia Kapan?

Fahmi Ahmad Burhan
25 Oktober 2021, 10:31
Mobil terbang, Cina
YouTube/Xpeng
Mobil terbang buatan perusahaan Cina

Perusahaan asal Cina HT Aero berencana meluncurkan mobil terbang yang dapat beroperasi di jalan raya pada 2024. Indonesia juga sudah mewacanakan pengembangan kendaraan serupa sejak 2019.

HT Aero berencana merilis mobil terbang setelah mendapatkan dana US$ 500 juta atau sekitar Rp 7 triliun dari sejumlah investor termasuk IDG Capital danSequoia China. "Kami akan meluncurkan pada 2024," kata HT Aero dikutip dari CNBC Internasional, akhir pekan lalu (24/10).

Mobil terbang HT Aero akan memiliki desain ringan dan rotor yang dapat dilipat. Desain ini memungkinkan kendaraan bisa mengemudi di jalan raya dan terbang ketika rotor diperluas.

Kendaraan itu juga akan memiliki sejumlah fitur keselamatan seperti parasut.

Akan tetapi, perusahaan afiliasi produsen mobil listrik Cina Xpeng itu mengatakan bahwa mobil terbang belum tersedia secara komersial pada 2024. Desain akhir juga mungkin berubah.

Sebelumnya, HT Aero meluncurkan prototipe mobil terbang pertama dan kedua yang mampu mengangkut penumpang.

Pendiri Xpeng He Xiaopeng mengatakan, mobil terbang akan menjadi bagian dari masa depan teknologi global. Sejumlah negara juga berlomba-lomba untuk mengenalkan kemampuan kendaraan terbang.

Namun, saat ini kendaraan terbang masih menghadapi kendala seperti teknologi pengaturan cara mobil berhenti dan turun ke tanah, serta masalah regulasi.

Selain Cina, Jepang berhasil melakukan uji prototipe mobil terbang buatan NEC Corporation. Mobil berhasil melayang selama satu menit di ketinggian tiga meter.

Kemudian Prancis gencar mengembangkan mobil terbang dalam rangka persiapan Olimpiade Paris 2024. Mereka menggandeng tiga perusahaan untuk mendesain mobil terbang yakni Airbus, Aeroports de Paris, dan Otoritas Transportasi Paris.

Indonesia juga mewacanakan pengembangan mobil terbang sejak 2019. Pemerintah ingin membuat prototipe mobil terbang yang dinilai cocok dengan kondisi geografis negara kepulauan.

Mobil terbang dinilai bisa menjadi solusi untuk mengurangi kepadatan lalu lintas. "Bukan lagi di darat karena bagi Indonesia yang model terbang itu bisa jadi prototipe. Indonesia adalah negara kepulauan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Kompas CEO 100 Forum 2019 di Jakarta (28/11/2019).

Ia berharap pengembangan mobil terbang otonom itu bisa dilakukan sejalan dengan masuknya investasi berbagai perusahaan otomotif global. Salah satunya Hyundai Motor Company yang mengumumkan komitmen investasi di Indonesia US$ 1,55 miliar atau Rp 21,8 triliun.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...