Bill Gates Prediksi Tren Rapat di Dunia Virtual pada 2023
Pendiri Microsoft Bill Gates memperkirakan, pertemuan kantor di dunia virtual atau metaverse menjadi tren pada dua hingga tiga tahun ke depan atau sekitar 2023 – 2024. Setidaknya ada 11 perusahaan yang beralih ke bisnis ini.
Bill Gates menyebut periode tren rapat di dunia virtual itu sebagai ‘tahun yang paling tidak biasa dan sulit’. Ia menilai, 2022 dan selanjutnya merupakan masa yang lebih digital.
Menurutnya, pandemi Covid-19 mendorong banyak orang beralih ke digital. Ini termasuk merevolusi tempat kerja.
Ada lebih banyak perusahaan yang menawarkan fleksibilitas bagi karyawan yang ingin bekerja dari jarak jauh. “Perubahan ini akan meningkat di tahun-tahun mendatang,” tulis Gates dalam unggahan di blog pribadi, dikutip dari CNBC Internasional, pada Jumat (10/12).
Ia menyampaikan, bekerja jarak jauh akan menarik lebih banyak orang ke metaverse atau dunia virtual.
“Dalam dua atau tiga tahun ke depan, saya memperkirakan sebagian besar pertemuan virtual akan berpindah dari grid gambar kamera dua dimensi (2D) ke metaverse, ruang 3D dengan avatar digital,” kata Gates.
Ia menjelaskan, tampilan grid dua dimensi atau 2D seperti acara permainan "Hollywood Squares’. Ini seperti pertemuan melalui Zoom atau Microsoft's Teams.
Sedangkan di dunia virtual, setiap orang akan memiliki avatar tiga dimensi atau 3D yang dapat menghadiri rapat di ruang kantor virtual. Avatar ini dapat berinteraksi dengan avatar rekan kerja.
“Idenya adalah Anda pada akhirnya akan menggunakan avatar untuk bertemu dengan orang-orang di ruang virtual. Ini mereplikasi perasaan berada di ruangan yang sebenarnya bersama mereka,” kata Gates.
Akan tetapi, pengguna harus memakai headset dan/atau kacamata virtual reality (VR) untuk melakukannya.
Gates, yang mengundurkan diri dari dewan Microsoft pada 2020, menambahkan bahwa perusahaannya tengah mengembangkan avatar 3D dan elemen ramah metaverse lainnya ke perangkat lunak (software) Teams.
Microsoft bermitra dengan induk Facebook, Meta dalam membuat jejaring sosial Workplace yang terakhir untuk bisnis yang kompatibel dengan Teams.
Namun pengembangan layanan dunia virtual itu akan membutuhkan waktu. Pertama-tama, perusahaan teknologi seperti Meta, Roblox, dan Minecraft milik Microsoft mengembangkan dunia virtual yang akan membentuk metaverse.
Setelah itu, butuh edukasi kepada pengguna. “Untuk menangkap ekspresi, bahasa tubuh, dan kualitas suara Anda secara akurat, orang akan membutuhkan perangkat teknologi yang mahal, seperti headset VR dan bahkan mungkin sarung tangan untuk menangkap gerakan,” kata dia.
Menurutnya, masih ada beberapa pekerjaan yang harus dilakukan dalam mengembangkan metaverse. Namun, tidak akan lama bagi perusahaan untuk menyediakan layanan dunia virtual.
“Kami mendekati ambang di mana teknologi mulai benar-benar meniru pengalaman kebersamaan di kantor,” katanya.