Pakai Motor Listrik, Mitra Gojek Hemat Bahan Bakar Rp 700 Ribu / Bulan

Fahmi Ahmad Burhan
22 Februari 2022, 20:04
gojek, kendaraan listrik, motor listrik, electrum
gojek
Ilustrasi, pengemudi Gojek.

Decacorn Gojek melalui perusahaan patungan Electrum mulai melakukan uji coba komersial layanan kendaraan listrik. Menurut Gojek, motor listrik mampu menghemat biaya bahan bakar mitra pengemudi hingga Rp 700 ribu per bulan.

Direktur Electrum dan CEO Gojek Kevin Aluwi mengatakan, uji coba komersial sudah dijalankan di wilayah terbatas, yakni Jakarta Selatan. Terdapat ratusan unit motor listrik yang dipakai oleh mitra pengemudi motor untuk menarik konsumen.

Konsumen pun bisa mendapatkan layanan berbagi tumpangan (ride hailing) dengan motor listrik di aplikasi dengan harga sama seperti motor biasa. Ke depan, Gojek berencana memperluas lagi cakupan layanan kendaraan listrik.

"Respons positif dari driver karena dengan motor listrik, tarikan mulus, jangkauan kendaraan jauh, bisa ratusan meter dengan biaya yang lebih murah. Turun 30%, jadi per bulan bisa hemat Rp 500 ribu hingga Rp 700 ribu," katanya dalam konferensi pers virtual, Selasa (22/2).

Selama uji coba komersial, ia mengaku menuai respons positif dari konsumen. "Ini kami lihat dari ulasan di aplikasi bisa. Mereka banyak menunggu, ingin merasakan motor listrik seperti apa," katanya.

Menurutnya, mitra pengemudi bisa menghemat karena ekosistem kendaraan listrik telah terbentuk. Gojek membuat perusahaan patungan khusus ekosistem kendaraan listrik dengan TBS Energi Utama (TBS) bernama Electrum.

Electrum kemudian menggaet Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pertamina, perusahaan penyedia teknologi baterai swap Gogoro, dan produsen kendaraan listrik Gesits. Simak databoks berikut:

Kolaborasi ini memanfaatkan masing-masing keahlian, Electrum bertindak sebagai integrator dan pengembang ekosistem kendaraan listrik, Pertamina lewat Pertamina Patra Niaga menyediakan stasiun penukaran baterai motor listrik di berbagai SPBU.

Kemudian, Gogoro menjadi penyedia inovasi teknologi penukaran baterai dan Gesits menyediakan motor listrik beserta infrastrukturnya.

Keempat entitas ini berencana memperluas uji coba komersial penggunaan kendaraan listrik roda dua secara bertahap hingga ribuan unit pada 2022. Hasil uji coba komersial kemudian akan digunakan sebagai landasan rencana bisnis Electrum.

Electrum juga sudah memiliki rencana membangun manufaktur motor listrik, teknologi pengemasan baterai, infrastruktur penukaran baterai, dan pembiayaan untuk memiliki kendaraan listrik.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, upaya pengembangan ekosistem yang dilakukan Gojek dan perusahaan lainnya sejalan dengan isu prioritas yang dibawa pemerintah dalam G20 Summit, yakni transisi energi yang berkelanjutan.

"Pemerintah sangat serius untuk masuk pada energi baru terbarukan termasuk menuju pada kendaraan listrik. Kami harapkan ini juga sesuai dengan target 2030 untuk emisi karbon berada di angka 29%, dan di 2060 masuk ke emisi nol atau net zero carbon," katanya.

Sedangkan, bagi Gojek, upaya pengembangan kendaraan listrik sejalan dengan komitmen untuk nol emisi pada 2030. Decacorn itu memang ingin seluruh motor dan mobil di lini bisnis transportasi berbasis listrik.

Selain pengembangan kendaraan listrik, Gojek membuat layanan GoTransit untuk mendukung nol emisi 2030. GoTransits merupakan solusi mobilitas yang membantu pengguna menentukan rute perjalanan. Melalui layanan itu, decacorn mengintegrasikan layanan dengan transportasi lain.

Selain itu, Gojek membuat fitur hitung emisi karbon yakni GoGreener Carbon Offset dengan menggaet startup Jejak.in. Melalui fitur ini, pengguna bisa menghitung jumlah emisi karbon sehari-hari dan mengonversinya dengan menanam pohon.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...