Pemerintah Jajaki Gandeng Huawei untuk Bangun Infrastruktur 5G di IKN
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah menjajaki kerja sama dengan berbagai pihak dalam membangun teknologi 5G untuk pengembangan kota pintar dan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Salah satunya adalah dengan perusahaan teknologi asal Cina, Huawei.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate telah bertemu dengan Vice President Huawei untuk kawasan Asia-Pasifik, Jay Chen dalam rangkaian acara Mobile World Conference (MWC) 2022 di Barcelona Spanyol, Selasa (01/03).
Johnny menyatakan Kementerian Kominfo membangun kolaborasi penerapan teknologi 5G dengan semua pihak. “Kami membuka peluang kerja sama dan berbagi pengetahuan dengan penyedia TIK global, termasuk Huawei,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (5/3).
Dalam kunjungan kerja di MWC 2022, Menkominfo didampingi Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Ismail dan Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Teknologi Informasi, Anang Latif.
Adapun Jay Chen didampingi eksekutif senior yaitu Vice President, Huawei Asia Pacific Marketing and Solution, Jason Tao; Pakar Industri Global dan Pemerintah Grup Bisnis Perusahaan Huawei, Nadim Abdulrahim; dan CEO Grup Bisnis Jaringan & Operator Huawei Asia Pasifik, Dennis Xiao.
Sebelum bertemu dengan eksekutif Huawei, Menkominfo mengunjungi booth Huawei di venue MWC bertema “DigiTelligent Forest” yang menampilkan peluang sektor industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Dalam tur singkat itu, Menteri Johnny melihat produk dan solusi 5G untuk kasus penggunaan bisnis, jaringan seluler gigabit, “jalur cepat” jaringan cloud, dan solusi pengembangan hijau yang komprehensif.
Vice President Huawei untuk Kawasan Asia-Pasifik, Jay Chen menyampaikan apresiasi atas kunjungan Menkominfo ke booth Huawei. “Kami ingin menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kunjungan Huawei hall dan diskusi yang bermanfaat,” ujarnya.
Menurut Chen, Indonesia merupakan salah satu mitra paling strategis Huawei dengan perkembangan ekonomi dan transformasi digital yang mengesankan dalam beberapa tahun terakhir.
“Indonesia berada di jalur cepat adopsi teknologi 5G, di mana implementasi dan penggunaannya secara penuh dapat menjadi game-changer dan solusi mendasar, baik untuk kota pintar, tata kelola, transportasi, sektor pertambangan, atau perawatan kesehatan,” kata dia.
Chen menyatakan dukungan terhadap Indonesia dalam mewujudkan transformasi digital. “Dengan penelitian dan pengembangan komprehensif dalam teknologi 5G sejak 2009, kami dapat mendukung Indonesia dalam mewujudkan tujuan tersebut,” tuturnya.
Dia juga menyatakan akan terus berkontribusi untuk memberikan nilai tambah ekosistem digital Indonesia, melalui penguatan infrastruktur 5G dan Cloud, penyiapan talenta digital, dan inisiatif lain.
“Kedepannya, kita bisa menjajaki lebih jauh ke dalam kolaborasi untuk mendukung perekonomian Indonesia dan industri telekomunikasi untuk melangkah lebih jauh,” ungkapnya.
Johnny mengatakan bahwa pemerintah terus melakukan percepatan pembangunan infrastruktur digital, salah satunya infrastruktur teknologi 5G yang telah diluncurkan secara komersial tahun 2021.
“Presiden Joko Widodo memiliki kebijakan yang sangat tegas dalam pengembangan TIK (teknologi informasi dan komunikasi). Kami telah mengeluarkan investasi yang cukup besar untuk menjembatani kesenjangan digital di pedesaan. Pada saat yang sama, kami juga ingin menerapkan teknologi terbaru, seperti 5G,” ujarnya.
Setelah peluncuran komersial jaringan telekomunikasi 5G tahun lalu, operator telekomunikasi telah memulai operasi awal di 13 kota di Indonesia. Bahkan, Pemerintah sedang mempersiapkan spektrum frekuensi radio untuk pemerataan jaringan 5G.
“Tahun ini kami akan mengadakan lelang spektrum. Ibu Kota Negara Baru kami akan menjadi ibu kota yang didukung penuh oleh 5G. Oleh karena itu, kami perlu membangun infrastruktur TIK untuk mendukung operasi 5G di kota otonom,” tandasnya.
Menkominfo menyatakan Indonesia akan memamerkan pengalaman penerapan teknologi 5G dalam KTT G20. “Presidensi G20 Indonesia merupakan momentum untuk mengembangkan transformasi digital inklusif,” ujarnya.