Meta Uji Coba Alat ‘Cari Untung’ dari Metaverse
Induk Facebook, Meta mulai menguji coba alat monetisasi di metaverse. Pengguna platform metaverse Horizon Worlds dapat menjual aset digital dan menghasilkan uang.
Alat monetisasi akan tersedia untuk sekelompok pengguna yang dipilih sendiri pada tahap awal. Mereka bisa membuat kelas virtual, permainan, dan aksesori busana di Horizon Worlds. Kemudian, pengguna dapat mengakses melalui perangkat virtual reality (VR).
Horizon Worlds sebelumnya bernama Facebook Horizon. Ini merupakan platform video game online berbasis VR yang memungkinkan orang membangun dan menjelajahi dunia virtual.
CEO Meta Mark Zuckerberg mengatakan, pengguna Horizon Worlds dapat menjual aksesori mereka atau menawarkan akses berbayar ke ruang digital khusus melalui alat monetisasi itu.
"Kemampuan untuk menjual barang-barang virtual dan akses ke hal-hal di dalam dunia adalah bagian baru dari persamaan e-commerce secara keseluruhan," kata Zuckerberg dikutip dari Reuters, Selasa (12/4).
Zuckerberg mengatakan, pada tahap selanjutnya, perusahaan akan memperluas akses pengguna dan menambah berbagai kemampuan pada alat monetisasi itu.
Menurutnya, alat monetisasi diperlukan perusahaan dalam mengembangkan metaverse. "Ini karena semua orang perlu mendukung diri sendiri dan mencari nafkah dengan membangun pengalaman luar biasa di metaverse," kata Zuckerberg.
Apalagi potensi perputaran uang di metaverse dianggap besar. Citi Bank memperkirakan bahwa ekonomi metaverse bernilai US$ 8 triliun hingga US$ 13 triliun pada 2030.
Konsultan media sosial Matt Navarra mengatakan, pengguna platform metaverse banyak yang mempertanyakan tentang bagaimana perputaran uang bisa tercipta di dunia virtual. "Namun, alat monetisasi merupakan langkah cerdas untuk membantu ekonomi pencipta di metaverse," kata Navarra.
Sebelumnya, Meta dikabarkan akan meluncurkan uang virtual yang bisa digunakan di metaverse melalui lini bisnis keuangan mereka, Meta Financial Technologies. Menurut beberapa sumber Financial Times, uang ini dijuluki ‘Zuck Bucks’ yang identik dengan pendiri Meta, Mark Zuckerberg.
Pembuatan uang virtual itu bertujuan memperkuat ekosistem metaverse Meta. "Ini tidak mungkin menjadi kripto (cryptocurrency) berdasarkan blockchain," kata sumber Financial Times, dikutip pekan lalu (7/4).
Meta cenderung akan memperkenalkan uang virtual itu dalam aplikasi yang dikontrol secara terpusat oleh perusahaan. Ini mirip dengan yang digunakan di aplikasi game, seperti Robux di gim anak-anak populer Roblox.
Reuters menyebutkan, pengembangan uang virtual itu masih tahap awal. "Perusahaan berfokus pada pembangunan metaverse. Ini termasuk seperti apa pembayaran dan layanan keuangan," kata juru bicara Meta.