Pemerintah Bidik Potensi Ekonomi Digital Rp 4.500 Triliun pada 2030
Pemerintah memperkirakan ekonomi digital tumbuh delapan kali lipat dari sekitar Rp 600 triliun saat ini menjadi Rp 4.500 triliun pada 2030. Pemerintah gencar berkolaborasi dengan perusahaan teknologi global untuk mengejar petumbuhan ekonomi digital.
Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi mengatakan, ada dua skenario dalam meraup potensi ekonomi digital Indonesia pada 2030. Pertama, skenario tanpa melakukan intensifikasi kecakapan digital. Kedua, skenario jika pemerintah menjalankan intensifikasi dengan menggaet berbagai stakeholder.
Bila menerapkan skenario pertama, pemerintah hanya akan meraup potensi ekonomi digital Rp 1.900 triliun atau 7% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). "Sedangkan, jika bekerja bersama-sama dengan stakeholder maka Indonesia bisa meraup potensi ekonomi digital Rp 4.500 triliun dan kontribusi 17% terhadap PDB pada 2030," kata Dedy dalam konferensi pers virtual pada Kamis (14/4).
Kolaborasi dengan sejumlah stakeholder tersebut menjadi kebutuhan bersama. "Kolaborasi jadi keharusan, tidak hanya inisiatif Kominfo atau pemerintah, tapi sektor swasta, termasuk Huawei," katanya.
Huawei yang berencana meningkatkan bisnis digital berkomitmen mendukung tujuan pemerintah. "Pada 2020, Huawei berkomitmen untuk menyiapkan setidaknya 100 ribu SDM cakap digital. Ini untuk mendukung pencapaian tujuan pemerintah hingga 2025," kata CEO Huawei Indonesia Jacky Chen.
Target mencetak talenta digital itu dicapai diantaranya dengan menggelar program pelatihan. Pada tahun lalu, Huawei misalnya membuat pusat pelatihan yang diberi nama Huawei ASEAN Academy Engineering Institute di Jakarta.
Bulan lalu, Huawei juga berkerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) membuat program pelatihan dan peningkatan mutu SDM.
Bulan ini, Huawei Indonesia juga menggelar program Corporate Social Responsibility (CSR) berupa peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) kepada lima sekolah di Papua, yakni di Sorong dan Biak. Huawei juga memberikan donasi kepada 30 panti asuhan di 14 kota di Indonesia secara serentak melalui live streaming.
Brand Directory, membuat daftar 10 yang masuk daftar merek paling bernilai di dunia 2022, salah satunya Huawei. Berikut grafik Databoks: