Permintaan Tinggi Talenta Digital, Ini Keahlian yang Paling Diburu
Startup pendidikan yang fokus pada pengembangan talenta digital, Binar Academy mengungkapkan bahwa banyak perusahaan mencari talenta digital di bidang komputasi awan (cloud) dan keamanan siber. Ini karena banyak perusahaan yang mulai mendigitalisasi bisnisnya.
Chief of Business Development Binar Academy Dita Aisyah mengatakan, Binar Academy menyediakan layanan penempatan talenta digital yang telah dilatih, bernama job connect. Melalui layanan itu Binar Academy berkerja sama dengan perusahaan mitra mendukung pertumbuhan karier baik lulusan SMA, mahasiswa, dan orang-orang yang ingin berganti karir.
Berdasarkan permintaan dari perusahaan yang sudah berkerja sama, Binar Academy mencatat banyaknya permintaan untuk talenta digital di bidang cloud.
"Ini karena banyak perusahaan di Indonesia yang berpindah ke cloud saat ini," katanya dalam konferensi pers pada Kamis (9/6) di Jakarta.
Berdasarkan laporan berjudul The Future of Cloud in Asia Pacific dari Cisco dan BCG, pengeluaran infrastruktur informasi dan teknologi (IT), serta public cloud Indonesia juga merupakan yang terbesar di Asia Tenggara.
Pertumbuhan majemuk tahunan alias compound annual growth rate (CAGR) pengeluaran perusahaan di Indonesia untuk IT 13% selama 2020 - 2024, lebih tinggi daripada Malaysia 10% dan Singapura 8%. Sementara itu, CAGR pengeluaran layanan public cloud di Indonesia tercatat sebesar 25%, lebih tinggi dibandingkan Malaysia 23% dan Singapura 20%.
Selain cloud, Dita mengatakan bahwa perusahaan banyak meminta talenta digital di bidang keamanan siber. Ini mengingat adanya risiko gangguan keamanan siber dari gencarnya digitalisasi oleh perusahaan.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga mencatat, terdapat 47 kasus kejahatan siber yang ditangani oleh Kominfo sejak 2019 hingga awal tahun ini. Yang terbaru, lebih dari 200 komputer di kantor cabang Bank Indonesia (BI) diduga dibobol oleh peretas (hacker) asal Rusia, ransomware Conti.
Dita mengatakan, perusahaan juga sedang mempersiapkan talenta digital di bidang dunia virtual atau metaverse, web3.0, hingga blockchain. "Ke depan perusahaan akan menyasar talenta digital ini. Meskipun, saat ini perusahaan masih meraba-raba," katanya.
Menurut Dita, banyaknya permintaan talenta digital dari perusahaan juga seiring dengan gencarnya digitalisasi. Berdasarkan buku putih Binar Academy bertajuk Akselerasi Talenta Digital, ada 34% entitas perusahaan Indonesia yang sukses melakukan transformasi digital dan mampu melakukan monetisasi. Meskipun, mayoritas masih merasa kesulitan dan bahkan tetap menjalankan bisnis secara konvensional.
Binar Academy juga mengungkapkan ada tiga hal utama yang harus dilakukan perusahaan dalam melakukan digitalisasi. Pertama, transformasi digital harus memaksimalkan potensi perusahaan.
Kedua, melakukan reskilling dan upskilling karyawan untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Ketiga menjalankan pola pikir penggerakan atau grit dan pertumbuhan untuk menciptakan karyawan adaptif dan tangguh.
"Transformasi digital kini merupakan poin kunci yang tengah menjadi perhatian semua pihak. Semua institusi kini tengah berupaya mendorong terjadinya transformasi," ujar Founder & CEO Binar Academy Alamanda Shantika.