Bos Huawei Was-was Resesi, Alihkan Fokus Bisnis dan Kejar Untung
Pendiri Huawei Technologies Ren Zhengfei mengatakan kepada karyawan, perusahaan harus mengalihkan fokus bisnis. Ini dilakukan di tengah ancaman resesi.
Raksasa teknologi Cina itu akan beralih dari mengejar skala menjadi memastikan keuntungan dan arus kas. Hal ini disampaikan melalui email yang dikirimkan kepada staf.
"Dengan prinsip utama bertahan hidup, bisnis marjinal akan menyusut dan ditutup, dan ‘dinginnya’ akan dirasakan oleh semua orang," tulis Ren dikutip dari Reuters yang mengutip media keuangan lokal Yicai, Selasa (23/8).
Yicai tidak memerinci apakah Ren menjelaskan bisnis mana yang dianggap ‘marjinal’. Namun media lokal ini melaporkan bahwa ‘personel tambahan’ akan dipindahkan ke tim cadangan.
Ren juga menyoroti pentingnya fokus tradisional perusahaan pada teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
"Kita (Huawei) harus jelas bahwa membangun infrastruktur TIK adalah misi sejarah Huawei. Semakin sulit masanya, semakin kita tidak bisa goyah," katanya.
Ia menyampaikan, Huawei akan menyerah sepenuhnya di beberapa negara. Namun, dia tidak memerinci negara yang dimaksud.
Raksasa teknologi Cina itu juga bakal mengurangi investasi dan ekspansi ‘buta’. “Mempertahankan ritme bisnis yang sesuai,” menurut laporan Yicai.
Ren juga mengungkapkan, ekonomi global akan terus menurun selama dekade berikutnya. “Sedangkan perang ‘blokade berkelanjutan’ dari Amerika Serikat dan pandemi Covid-19 bakal membuat tidak ada titik terang di dunia dalam tiga hingga lima tahun ke depan,” ujarnya.
Amerika Serikat memang memblokir Huawei sejak 2019. Hal ini mempersulit perusahaan memproduksi cip (chip).
Laba Huawei pun turun 52% menjadi 15,08 miliar yuan pada Semester I menurut perhitungan Reuters. Ini karena ekonomi yang lemah, dampak Covid-19, dan tantangan rantai pasokan yang berdampak terhadap penjualan smartphone dan laptop.
Ren menyebutkan, bisnis komputasi awan (cloud), energi digital dan bisnis mobil pintar akan menjadi area pengembangan bisnis berikutnya.
Namun, Ren mengatakan bahwa prospek perusahaan tidak pasti setelah beberapa tahun ke depan.