Harga Sony PS5 Melonjak Naik, Efek Inflasi Global yang Meroket
Perusahaan elektronik raksasa asal Jepang, Sony Corp, menaikkan harga eceran untuk konsol game Play Station 5 (PS 5) pada Kamis (25/8). Kenaikan harga disebabkan pengaruh faktor inflasi tinggi yang melanda ekonomi global.
Kenaikan harga Sony PS5 akan berlaku di banyak negara, kecuali di Amerika Serikat (AS). Kenaikan harga akan berlaku dalam waktu dekat, khusus di Jepang mulai 15 September.
Dalam postingan blog resmi, President & CEO Sony Interactive Entertainment Jim Ryan menyebutkan bahwa tantangan dari dampak ekonomi global dialami oleh negara di seluruh dunia.
“Kami melihat tingkat inflasi global yang tinggi, serta tren mata uang yang merugikan, berdampak pada konsumen dan menciptakan tekanan pada banyak industri,” kata Jim.
Alasan yang sama membuat Sony menaikkan harga konsol game andalannya itu di Indonesia. Di Indonesia harga Sony PS5 versi disk dijual seharga Rp 9.699.000 dan versi digital seharga Rp 8.199.000.
Di Eropa, harga PS5 naik 50 euro menjadi 549,99 euro untuk versi disk dan 449,99 euro untuk versi digital.
Berikut daftar harga Sony PS5 di beberapa negara:
Inggris: naik £30 menjadi £479,99 untuk versi disk dan £399,99 untuk model digital
Jepang: naik 5000 yen menjadi 54.980 yen untuk versi disc dan 44.980 yen untuk model digital
Cina: naik 400 yuan menjadi 4.299 yuan untuk versi disk dan 3.499 yuan untuk model digital
Australia: naik 50 dolar Australia menjadi 799,95 dolar Australia untuk versi disk dan 649,95 dolar Australia untuk model digital
Meksiko: naik 1.000 peso Meksiko menjadi 14.999 peso Meksiko untuk versi disk dan 12.499 peso Meksiko untuk model digital
Kanada: naik 20 dolar Kanada menjadi 649,99 dolar Kanada untuk versi disk dan 519,99 dolar Kanada untuk model digital
Kenaikan harga Sony PS5 ini di tengah kemerosotan perusahaan game termasuk Nintendo dan Microsoft, yang mengalami penurunan penjualan pada kuartal kedua.
Penjualan di unit game Sony turun 2% tahun-ke-tahun di kuartal Juni sementara laba operasi anjlok hampir 37%. Raksasa Jepang itu juga memangkas proyeksi laba setahun penuh untuk divisi gamenya.
Sony juga menghadapi masalah rantai pasokan chip yang terus berlanjut yang membuat sulitnya memproduksi konsol PS5 untuk memenuhi permintaan pasar.