Pengelolaan dan Keamanan Data 88% Perusahaan di Indonesia Level Rendah
Kemampuan 88% perusahaan dan lembaga di Indonesia dalam mengelola dan menjaga keamanan data masih di level pemula. Kurang dari 1% yang mahir dalam mengelola data pengguna.
Hal itu tertuang dalam laporan Amazon Web Service (AWS) dan Deloitte Access Economis bertajuk ‘The Demystifying Data 2022’. Sebanyak 50% organisasi yang disurvei memiliki pegawai kurang dari 1.000 dan setengahnya lagi lebih dari 1.000.
Hasil skor kematangan data perusahaan dan lembaga itu dibobot menurut pekerjaan berdasarkan industri. Kemudian disesuaikan agar dapat mencerminkan sektor informal di industri tertentu.
Survei itu menunjukkan, kematangan mayoritas perusahaan dan lembaga dalam menjaga keamanan dan mengelola data pengguna masih rendah.
Kematangan data itu ditinjau dari sejumlah faktor seperti alat dan teknologi, talenta digital, serta keamanan dan risiko. Rincian hasilnya sebagai berikut:
- 88% kematangan level dasar
- 7% menengah
- 4% tingkat lanjut
- Kurang dari 1% mahir
Padahal, kematangan data dapat meningkatkan pendapatan 13,8% per tahun. AWS dan Deloitte Access Economis menghitung nilainya rata-rata Rp 650 miliar.
“Ujung-ujungnya ke pendapatan,” kata Director of AI and Data SEA Deloitte Access Economis Rio Ricardo dalam ‘media briefing: Pentingnya Kekuatan Data Bagi Strategi Bisnis di Era Digital’, Kamis (20/10).
Dia menyebutkan tiga penggunaan data yang paling umum di Indonesia, yakni:
- Untuk memahami kebutuhan konsumen dan meningkatkan pengalaman pelanggan
- Untuk pengukuran kinerja keuangan
- Untuk panduan strategi perusahaan
Perusahaan dan lembaga yang disurvei juga menyampaikan bahwa penggunaan mesin pembelajaran alias machine learning digunakan untuk menggenjot penjualan dan.
Ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh perusahaan dan lembaga dalam proses kematangan data di Indonesia, yakni:
- 46% soal alat bantu dan teknologi
- 46% kekurangan tenaga ahli
- 44% soal keamanan dan risiko data
Untuk mengatasi tantangan tersebut, perusahaan dan lembaga melakukan beberapa hal ini:
- Melibatkan manajemen puncak untuk meningkatkan investasi strategis dan mendanai kemampuan data
- Tarik dan tingkatkan kemampuan talenta melalui pelatihan dan bimbingan untuk membangun kemampuan internal
- Mengembangkan strategi data praktis untuk meningkatkan kualitas data dan meningkatkan kasus penggunaan analitik data di organisasi