63,5 Juta Warga Belum Tersentuh Internet, tapi Ada Korupsi BTS Kominfo
Sebanyak 63,5 juta atau sekitar 23% dari total penduduk Indonesia belum tersentuh internet per awal 2023, menurut riset We Are Social. Di satu sisi, Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah menyelidiki dugaan korupsi BTS Kominfo.
We Are Social mengumpulkan data dari beberapa sumber seperti Kepios Analysis, ITU, GSMA hingga Bank Dunia. Rincian negara dan jumlah warga yang belum mendapatkan akses internet dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:
“India adalah rumah bagi populasi ‘tidak terakses internet’ terbanyak di dunia,” dikutip dari laporan bertajuk The Changing World of Digital in 2023, bulan lalu (26/1).
Setelah terpilih sebagai presiden Indonesia untuk kedua kalinya pada 2019, Joko Widodo (Jokowi) menjanjikan untuk membangun 4.000 menara BTS baru. BTS atau base transceiver station adalah stasiun pemancar yang menerima dan mengirim sinyal radio ke telepon rumah, telepon seluler dan gawai telekomunikasi lainnya.
Tanpa BTS, maka suatu wilayah tidak bisa menikmati layanan telekomunikasi atau disebut blank spot.
"Tahun depan (2020), kami akan membangun kurang lebih 4.000 BTS. Mungkin yang paling banyak di Indonesia Timur, terutama di Papua," kata Jokowi pada 2019. “Di titik-titik tertentu masih membutuhkan pembangunan BTS.”
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kemudian menginisiasi pembangunan menara BTS sejak awal 2020. Menteri Kominfo yang menjabat saat itu Rudiantara mengatakan, 4.000 BTS itu akan dibangun oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).
BAKTI merupakan Badan Layanan Umum (BLU) milik Kementerian Kominfo. Pembangunan BTS terbagi dalam dua tahap dengan target menyentuh 7.904 titik blank spot serta daerah 3T atau terdepan, terpencil, dan tertinggal per 2023.
Rinciannya sebagai berikut:
- Tahap pertama, BTS ditargetkan dibangun di 4.200 lokasi dan rampung pada 2021
- Sisanya di 3.702 lokasi diselesaikan pada 2022
BAKTI Kominfo optimistis mencapai target pembangunan BTS di 7.904 titik hingga 2024. Target ini sebagai bagian dari pembangunan BTS pada 9.113 titik di 3T.
Namun per April 2022, proyek Paket 1 dan Paket 2 atau fase 1 ini baru mencapai 86% atau sekitar 1.900 dari target 4.200 lokasi.
Direktur Utama BAKTI Kominfo Anang Achmad Latief yang kini menjadi tersangka korupsi BTS Kominfo, pada April 2022 menyatakan bahwa alokasi APBN untuk pembangunan 4.200 BTS 4G Rp 11 triliun. Komponen terbesarnya yakni biaya logistik pengiriman material.
Kejagung mengendus ada dugaan korupsi BTS Kominfo sejak akhir 2022. Kini Kejaksaan menetapkan lima tersangka, di antaranya:
- Komisaris PT Solitech Media Sinergy Irwan Hermawan (IH). Ia diduga bersama-sama melakukan permufakatan jahat dengan tersangka sebelumnya yaitu Direktur Utama BAKTI Kominfo Anang Achmad Latif (AAL)
- Dirut BAKTI Kominfo Anang Achmad Latif (AAL). Ia diduga sengaja mengeluarkan peraturan yang diatur sedemikian rupa untuk menutup peluang para calon peserta lelang pembangunan BTS Kominfo yang lain.
- Account Director of Integrated Account Departement PT Huawei Tech Investment Mukti Ali (MA)
- Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia Galumbang Menak (GMS). Ia disebut memberikan masukan dan saran kepada tersangka Anang terkait Peraturan Direktur Utama guna menguntungkan vendor dan konsorsium, serta Moratelindo.
- Tenaga Ahli Human Development (HUDEV) Universitas Indonesia Tahun 2020 Yohan Suryanto (YS). Ia diduga memanfaatkan HUDEV UI untuk membuat kajian teknis yang pada dasarnya mengakomodir kepentingan tersangka AAL, sehingga biaya pembangunan BTS Kominfo lebih mahal.