PeduliLindungi Ganti Nama Jadi Satu Sehat, Berapa Jumlah Pengguna?

Desy Setyowati
1 Maret 2023, 07:00
pedulilindungi, satu sehat, kemenkes
ANTARA FOTO/Zabur Karuru/foc.
Seorang warga menunjukan aplikasi PeduliLindungi yang telah diinstal pada gawai miliknya di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (14/1/2021). Selain melacak sebaran COVID-19 di Indonesia, aplikasii buatan Pemerintah Indonesia tersebut digunakan untuk mengecek dan melakukan registrasi ulang bagi calon penerima Vaksin COVID-19.

Aplikasi PeduliLindungi otomatis berubah menjadi Satu Sehat hari ini (1/3). Platform ini sempat memiliki 105 juta pengguna.

“Jumlah pengguna 105 juta. Sekarang status PPKM sudah dicabut, jumlah pengguna sekitar 1 jutaan,” kata Chief Digital Transformation Officer Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Setiaji kepada Katadata.co.id, dua pekan lalu (14/2).

Deputi Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes Agus Rachmanto menyampaikan, aplikasi PeduliLindungi akan otomatis berubah menjadi Satu Sehat pada 1 Maret.

“Akan otomatis berubah karena kami tidak ingin menyulitkan masyarakat. Jadi kami hanya memberitahukan bahwa ada perubahan. Masyarakat hanya perlu menunggu 1 Maret,” kata Agus dalam siaran pers, Senin (27/2).

Masyarakat tidak perlu mengunduh aplikasi Satu Sehat. Aplikasi PeduliLindungi otomatis berubah menjadi Satu Sehat.

Namun akan muncul notifikasi untuk memperbarui aplikasi atau update. Pengguna juga akan diminta melakukan registrasi ulang.

Aplikasi PeduliLindungi yang berubah menjadi Satu Sehat juga bakal dikembangkan sebagai Citizen Health Apps. “Ini aplikasi kesehatan personal di masyarakat,” katanya.

Aplikasi Satu Sehat tidak dibuat secara spesifik seperti PeduliLindungi. Sebab, platform baru ini bakal menyediakan layanan kesehatan yang lebih luas, seperti:

  • Mengintegrasikan data rekam medis dan data layanan kesehatan lainnya, seperti:
  1. Hasil kunjungan ke rumah sakit
  2. Pembelian obat di apotek
  3. Frekuensi berolahraga
  4. Gaya hidup pengguna
  • Akan ada poin yang bisa ditukar dengan misalnya suplemen atau vitamin
  • Akses ke medical record hasil laboratorium termasuk kardiologi
  • Ibu-ibu bisa mengakses vaksin miliknya dan anak

Kehadiran aplikasi Satu Sehat dinilai mempermudah masyarakat menyusun data kesehatan secara ringkas dan lebih rapih. Sebab para pengguna bisa melihat sendiri data yang diperlukan, seperti sertifikat vaksinasi, imunisasi anak hingga pencatatan jenis obat yang dikonsumsi.

Kemenkes menjamin data kesehatan masyarakat di aplikasi PeduliLindungi yang akan berubah menjadi Satu Sehat besok. Kementerian menggandeng sejumlah pihak terkait seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait:

  1. Sertifikasi aplikasi
  2. Menentukan bentuk sistem keamanan
  3. Tata kelola teknologi
  4. Register manajemen dan sumber daya manusia

"Kami belajar dari hal lalu, tentunya kami perkuat (keamanannya). Setiap kejadian, itu menjadi pembelajaran buat kita," kata Sandiman Ahli Madya BSSN Anton Setiyawan saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta, dikutip dari Antara, Minggu (27/2).

BSSN melakukan evaluasi terkait bagian-bagian dari sistem aplikasi PeduliLindungi untuk mengetahui bagian mana yang harus ditingkatkan. “Misalnya bagian verifikasi, kami perkuat. Atau misalnya bagian penyimpanan file atau pengamanan database, kami juga perku,” ujarnya.

Ia memastikan evaluasi aplikasi PeduliLindungi menjadi Satu Sehat sesuai prosedur dan standar.

Dari evaluasi tersebut, Anton menegaskan bahwa data-data pribadi di aplikasi Satu Sehat akan dikelola sesuai prinsip yang ada di Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP).

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...