Daftar Negara Blokir ChatGPT, Ada Italia dan Cina
Italia memblokir ChatGPT pada Jumat (31/3) karena dinilai kurang transparan mengenai penggunaan data pengguna. Sebelumnya ada beberapa negara yang memblokir chatbot berbasis kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) ini.
Daftar negara yang memblokir ChatGPT sebagai berikut:
- Cina
- Iran
- Korea Utara
- Rusia
- Italia
Alasan Otoritas Perlindungan Data Italia, Garante memblokir ChatGPT karena masalah privasi. “ChatGPT tidak menghormati undang-undang tentang data pribadi dan tak memiliki sistem untuk memverifikasi usia pengguna di bawah umur," demikian laporan media Prancis Le Point dikutip dari Forbes, Senin (3/4).
Reuters melaporkan, Italia menjadi negara Barat pertama yang memblokir ChatGPT.
Regulator Italia mengatakan, selain memblokir, mereka akan menyelidiki apakah chatbot buatan OpenAI itu mematuhi Peraturan Perlindungan Data Umum Uni Eropa atau GDPR.
Negara Eropa Akan Blokir ChatGPT?
Media Prancis langsung menyoroti ChatGPT setelah pemblokiran di Italia.
“Dalam kurun waktu beberapa hari, para spesialis dari seluruh dunia dan Italia, mencoba untuk memperlambat perkembangan meteorik dari teknologi ini, yang luar biasa sekaligus mengkhawatirkan,” tulis harian Prancis Le Parisien.
Berbagai kota di Prancis memulai penelitian sendiri untuk menilai perubahan yang dibawa oleh ChatGPT dan konsekuensi penggunaannya dalam konteks lokal.
“Kota Montpellier ingin melarang pegawai negeri sipil (PNS) menggunakan ChatGPT,” demikian isi laporan Ouest-France. “Perangkat lunak (software) ChatGPT harus dilarang digunakan oleh PNS mengingat penggunaannya dapat merugikan.”
Komisi perlindungan data Irlandia pun berdiskusi dengan regulator Italia untuk memahami dasar pemblokiran. “Mereka akan berkoordinasi dengan otoritas perlindungan data di semua anggota Uni Eropa,” kata komisi dikutip dari BBC.
Kantor Komisaris Informasi, pengatur data independen Inggris, mengatakan kepada BBC bahwa mereka akan mendukung perkembangan AI, tetapi juga siap untuk menantang ketidakpatuhan dengan undang-undang perlindungan data.
Uni Eropa sedang dalam proses mempersiapkan UU AI. “Ini untuk menentukan kecerdasan buatan mana yang cenderung memiliki konsekuensi sosial," demikian isi laporan Le Parisien.
“UU di masa depan ini secara khusus harus memungkinkan untuk melawan bias rasis atau misoginis dari algoritme dan perangkat lunak kecerdasan buatan generatif (seperti ChatGPT),” demikian dikutip.
Undang-Undang Kecerdasan Buatan juga mempertimbangkan untuk menunjuk satu regulator per negara yang bertanggung jawab atas AI.
Tanggapan OpenAI soal ChatGPT Diblokir
OpenAI telah menonaktifkan ChatGPT untuk pengguna di Italia. Perusahaan akan mengembalikan uang pengguna yang berlangganan ChatGPT Plus pada Maret.
“Kami juga menghentikan sementara perpanjangan langganan di Italia agar pengguna tidak dikenai biaya saat ChatGPT ditangguhkan,” katanya dikutip dari laman resmi Community OpenAI, Senin (3/4).
OpenAI menyatakan berkomitmen melindungi data privasi dan memastikan ChatGPT sesuai dengan GDPR.
OpenAI menyatakan akan berkoordinasi dengan Garante dengan tujuan memulihkan akses pengguna sesegera mungkin. “Banyak dari Anda telah memberi tahu kami bahwa ChatGPT berguna untuk tugas sehari-hari, dan kami berharap dapat membuatnya tersedia lagi segera,” kata OpenAI.
Pada hari Jumat (31/3), Garante mengumumkan telah membuka penyelidikan ke ChatGPT atas dugaan pelanggaran Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) Uni Eropa. Garante mengatakan bahwa OpenAI dikhawatirkan telah memproses data orang Italia secara tidak sah.