Viral Pria Ganti QRIS Kotak Amal Masjid, Pernah Marak Terjadi di Cina
Viral pria mengganti QRIS kotak amal masjid di Jakarta Selatan. Kejadian serupa pernah terjadi secara masif di Cina, pencurian bahkan mencapai US$ 13 juta sekali beraksi.
Di Cina penipuan dengan cara mengganti kode QR pembayaran marak terjadi pada 2014. Kode QR mulai ramai digunakan di Cina sebagai alat pembayaran sejak kemunculan WeChat pay dan Alipay pada akhir 2011.
Mengutip dari The Asian Banker, penggunaan kode QR oleh toko atau merchant lebih murah ketimbang perangkat kasir atau POS saat itu. Selain itu, penggunaan ponsel pintar atau smartphone meningkat.
Namun kepopuleran kode QR belum didukung infrastruktur pembayaran di Cina. Modus penipuan dengan mengganti kode QR pun merajalela di Cina pada 2014.
Pemerintah Cina bahkan sampai melarang sementara pembayaran kode QR lewat aplikasi Wechat pay, Alipay, dan lainnya.
Lalu pada 2017 terjadi pencurian US$ 13 juta di Cina. Kejahatan ini dilakukan dengan modus menyebar kode QR palsu berisi perangkat lunak (software) jahat yang bisa mencuri data kredensial seperti password aplikasi pembayaran.
Di Indonesia, modus mengganti kode QR pernah terjadi sebelumnya. Namun kini kembali ramai dibicarakan setelah video pria mengganti QRIS kotak amal di masjid di Jakarta.
QRIS adalah kode quick respons standar atau Quick Response Code Indonesian Standard. QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia (BI).
“Ini bisa diduga dilakukan komplotan bila terjadi dengan masif. Namun juga bisa dilakukan seorang diri karena membuat kode QR sangatlah mudah,” kata Chairman Communication & Information System Security Research Center atau CISSReC Pratama Persadha kepada Katadata.co.id, Selasa (11/4).
Walaupun Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan menangkap pria yang diduga melakukan penipuan dengan memasang QRIS palsu pada kotak amal di masjid di wilayah Jakarta. Belum ada informasi apakah penipuan ini dilakukan sendiri atau komplotan.
Para donatur yang ingin menyumbang di kotak amal masjid disarankan untuk jeli melihat rekening tujuan setelah memindai kode QR, apakah sesuai pengumuman misalnya rekening yayasan masjid.
Bila rekening diarahkan ke tujuan mencurigakan, “tunda dulu transaksi dan tanyakan ke pihak penyelenggara donasi atau pihak penjual barang tempat kita membeli apakah benar rekening tujuannya,” kata dia.