Tips Amankan Data Pribadi Ketika Transaksi Melonjak Jelang Lebaran

Lenny Septiani
18 April 2023, 10:31
lebaran, data, siber
ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/rwa.
Pengunjung bertransaksi menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Kamis (27/10/2022).

Transaksi keuangan elektronik masyarakat baik untuk perbankan digital, e-commerce, dan donasi atau zakat secara online. jelang Lebaran terus meningkat. Dengan meningkatnya aktivitas tersebut, masyarakat perlu lebih waspada sebab risiko kejahatan siber semakin tinggi.

Pencurian identitas (identity theft) seperti pencurian password, OTP, dan upaya social engineering lainnya semakin marak dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk meraup keuntungan. Salah satu contohnya adalah, kasus pemalsuan QRIS masjid yang terjadi belum lama ini. 

Oleh sebab itu, pengguna layanan digital tentunya harus mampu berperan aktif dalam mencegah terjadinya kejahatan siber khususnya yang berkaitan dengan data pribadinya sendiri.

“Perlu membangun pola kebiasaan yang baik dalam menjaga kerahasiaan dan keamanan data-data pribadi,” kata Managing Director VIDA Adrian Anwar dalam keterangan pers, Senin (17/4). VIDA merupakan perusahaan penyediaan sertifikat elektronik.

Menurutnya, layanan identitas digital dengan sistem keamanan yang komprehensif, tersertifikasi, dan terenkripsi diperlukan agar masyarakat dapat melakukan transaksi keuangan dengan tenang.

VIDA membagikan beberapa tips mengenai cara pengguna layanan digital dalam menjaga data pribadi:

1. Tidak membagikan identitas fisik maupun online, termasuk username, password, dan kode OTP kepada siapapun

Masyarakat perlu menjaga baik keamanan identitas pribadi baik itu KTP, Paspor, dan data-data pribadi lainnya. Selain itu, username, password, maupun kode OTP sebaiknya tidak dituliskan sembarangan dan tidak memanfaatkan fitur copy-paste.

Ini karena peretas dapat memperoleh akses ke clipboard perangkat yang kode-kodenya tidak terenkripsi sama sekali sehingga dapat melakukan verifikasi dan otentikasi transaksi yang tidak diinginkan oleh pengguna.

2. Berhati-hati pada saat mengklik tautan atau lampiran apapun yang terdapat dalam pesan singkat, SMS, dan email yang mencurigakan

Pelaku penipuan dapat mengirim tautan berisi formulir pendaftaran yang menangkap data-data pribadi pengguna dengan mengatasnamakan institusi-institusi resmi. Oleh karena itu, konsumen harus memastikan akun pengirim pesan merupakan akun resmi dari institusi terkait. 

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...