IBM Luncurkan Kecerdasan Buatan WatsonX, Saingi AI ChatGPT
Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS), International Business Machines Corporation (IBM) meluncurkan teknologi kecerdasan buatan pesaing ChatGPT yang dinamakan WatsonX.
WatsonX adalah platform artificial intelligent (AI) dan data yang menyediakan akses layanan mandiri bagi pengguna bisnis, ilmuwan data, dan pengembang untuk model dasar IBM.
Perusahaan menyebut WatsonX menjadi sebuah tempat kerja tunggal untuk membangun dan menyempurnakan pembelajaran mesin tradisional maupun model dasar yang lebih baru dengan menggunakan data mereka sendiri secara aman.
Data and AI Technology Leader IBM Asia Pacific Kitman Cheung mengatakan perusahaan menciptakan platform tunggal di mana pelanggan dapat menggunakan model pembelajaran mesin tradisional dan model Foundation.
“Sehingga para bisnis dapat memperluas model-model tersebut ke dalam kasus penggunaan mereka dengan menggunakan data mereka sendiri dalam lingkungan mereka sendiri,” katanya dalam acara Konferensi Pers IBM ASEAN New Era of AI for Business, Rabu (10/5).
Meskipun AI telah membuat kemajuan yang signifikan selama beberapa dekade terakhir, AI tetap menantang untuk diukur dan dioperasionalkan, dengan setiap kasus penggunaan baru yang membutuhkan model baru yang harus dirancang dan dibangun menggunakan data tertentu.
Kitman mengatakan saat ini bisnis kurang persiapan, tidak mengetahui cara memperoleh keuntungan dari AI, dan kesulitan untuk membuat keputusan dengan volume data yang melonjak.
Selain itu, Mereka juga khawatir tentang bagaimana mengintegrasikan teknologi seperti AI generatif dan model dasar secara etis dan aman ke dalam bisnis mereka.
Survei IBM menunjukkan kendala yang menghambat perusahaan untuk mengadopsi AI generatif, di antaranya:
- 30% dari para pemimpin bisnis menganggap masalah kepercayaan dan transparansi
- 42% diantaranya menyebutkan masalah privasi data sebagai hambatan yang menghambat mereka untuk mengadopsi AI generatif
Kitman mengatakan bahwa bisnis membutuhkan AI yang akurat, terukur, dan dapat beradaptasi. Bisnis menuntut AI yang memberikan hasil yang akurat dan dapat dipercaya, dapat dibangun dan ditingkatkan secara cepat di seluruh cloud, dan mudah diadaptasikan ke skenario dan kasus penggunaan baru,” ujarnya.
Dengan pengembangan model dasar, AI untuk bisnis dinilai bisa menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Model dasar membuat penerapan AI secara signifikan lebih terukur, terjangkau, dan efisien.
Model dasar diatur untuk secara radikal mengubah cara bisnis beroperasi dan telah dipersiapkan untuk melatih sejumlah besar data yang tidak berlabel.
“Setelah dilatih, model-model tersebut dapat dengan mudah disesuaikan ke dalam kasus-kasus yang menggunakan 10 hingga 100 kali lebih sedikit data berlabel dibandingkan pendekatan sebelumnya,” katanya. Hal ini menghasilkan penurunan waktu dalam menciptakan nilai tambah dan meningkatkan produktivitas untuk tim data science.
Berdasarkan studi IBM, menemukan bahwa 41% profesional IT mengatakan bahwa perusahaan mereka saat ini sedang mengeksplorasi AI generatif, dan 27% secara aktif sedang menggunakannya.
Platform Watsonx menawarkan tiga penawaran khusus, yakni sebagai berikut:
1. Watsonx.ai: Studio perusahaan generasi masa depan yang akan tersedia secara umum pada bulan Juli 2023. Layanan ini dapat digunakan para pengembang AI untuk melatih, menguji, menyetel, dan menerapkan kemampuan pembelajaran mesin tradisional dan kemampuan AI generatif baru yang didukung oleh model dasar melalui antarmuka pengguna yang terbuka dan intuitif.
2. Watsonx.data: Penyimpanan data yang sesuai dengan kebutuhan yang dibangun di atas arsitektur lakehouse terbuka yang dioptimalkan untuk beban kerja data dan AI yang diatur, didukung oleh kueri, tata kelola, dan format data terbuka untuk mengakses dan berbagi data. Layanan ini akan tersedia secara umum pada bulan Juli 2023.
3. Watsonx.governance: perangkat tata kelola AI untuk memungkinkan alur kerja AI yang terpercaya. Layanan ini akan tersedia secara umum akhir tahun ini.
Data, AI & Automation Principle Technical Leader, IBM ASEANZK Kieran Hagan mengatakan bahwa saat ini AI berada pada titik momentum, dengan hadirnya AI generatif dan memiliki potensi besar dalam berinteraksi dengan informasi.
“Setelah COVID, kami di wilayah ASEAN telah mengakselerasi digitalisasi, banyak infrastruktur kami lebih cepat dibandingkan dengan negara lainnya di dunia,” katanya. “Kami lebih siap untuk mengadopsi AI karena kenyamanan dan manfaat yang dapat dihasilkan.”