Satelit Satria 1 Diluncurkan dengan Roket Milik Elon Musk pada 19 Juni

Lenny Septiani
13 Juni 2023, 22:02
Tom Baur Sebuah roket SpaceX Falcon 9, dengan kapsul Crew Dragon, diluncurkan dengan membawa empat astronot pada operasi misi awak komersial NASA pertama di Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, Minggu (15/11/2020).
ANTARA FOTO/REUTERS/Tom Baur/hp/cf
Tom Baur Sebuah roket SpaceX Falcon 9, dengan kapsul Crew Dragon, diluncurkan dengan membawa empat astronot pada operasi misi awak komersial NASA pertama di Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, Minggu (15/11/2020).

Pemerintah Republik Indonesia akan meluncurkan Satelit Multifungsi Indonesia Raya 1 atau Satria 1 di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, Senin (19/6) waktu Indonesia. Satelit seberat 4.600 kg ini akan diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 dari SpaceX yang dimiliki Elon Musk.

Satelit ini dibangun oleh PT Satelit Nusantara III yang dikerjakan oleh Thales Alenia Space di Cannes, Prancis. Direktur Utama PT Satelit Nusantara III Adi Rahman Adiwoso mengatakan satelit akan diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 dari SpaceX perusahaan milik Elon Musk.

Satelit Satria 1 memerlukan 145 hari sejak diluncurkan untuk sampai di tempat orbit. Dengan demikian, satelit diperkirakan sampai di tempat orbit atau sampai pada November 2023 dan bisa digunakan akhir tahun ini.

“Setelah itu, satelit bisa dimanfaatkan layanannya pada Januari 2024,” katanya dalam konferensi pers “Peluncuran Satelit Republik Indonesia atau Satria 1” di Media Center Kominfo, Selasa (13/6).

Teknologi Satria 1

Satelit ini menggunakan teknologi Very High-Throughput Satellit dan frekuensi Ka-Band. Satria 1 akan menjadi jembatan angkasa telekomunikasi untuk menyediakan internet di seluruh penjuru negeri, khususnya di kawasan terdepan, tertinggal dan terluar.

Adi mengatakan, Satria 1 termasuk satelit yang modern. Satelit mempergunakan electric propulsion untuk ke orbit raising dari titik satelit dilepaskan oleh peluncur.

“Kami menggunakan empat roket kecil yang bahan bakarnya itu elektronik plasma dari genon sehingga menjadi enteng sekali,” katanya. 

Dengan metode itu, ia mengatakan, Satria 1 dapat membawa jumlah peralatan banyak dan mencapai ke 150 gbps.

Dia mengatakan, satelit pada umumnya mempunyai garansi penggunaan selama 15 tahundari pabrikan. Semua peralatan satelit sudah diuji sampai 15 tahun. 

“Seluruh sistemnya akan kami serahkan kepada pemerintah pada tahun ke-15,” katanya. 

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...