Peretas Korea Utara Diduga Curi Kripto Rp 514 Miliar

Lavinda
Oleh Lavinda
14 Juni 2023, 06:00
Kripto
Olya Kobruseva/Pexels
Ilustrasi peretasan dana kripto

Peretas atau hacker Korea Utara diduga berada di balik aksi pencurian kripto yang bernilai US$ 35 juta atau setara Rp 514,5 miliar dari layanan aset kripto populer.

Menurut beberapa ahli pelacakan kripto yang dilaporkan CNN, ini merupakan aksi pencurian terbaru dari serangkaian peretasan perusahaan kripto yang terkait dengan Pyongyang. Pejabat Amerika Serikat (AS) mencurigai dana tersebut digunakan untuk mendanai program senjata nuklir dan balistik rezim Korea Utara.

Peretas menguras akun kripto pelanggan tertentu dari Atomic Wallet, perusahaan perangkat lunak berbasis di Estonia yang mengklaim memiliki 5 juta pengguna.

Pada Sabtu 10/6(), Atomic Wallet mengatakan kurang dari 1% pengguna bulanan tampaknya mengalami peretasan. Perusahaan belum menentukan berapa banyak uang yang mungkin telah dicuri atau siapa yang berada di balik peretasan tersebut.

Beberapa korban peretasan itu menyampaikan keluhannya via Twitter, sekaligus memohon kepada para peretas agar mengembalikan uang mereka. Para korban mengunggah alamat akun kripto mereka, dan berharap peretas mengasihaninya, kemudian mengembalikan aset mereka.

Peretas Korea Utara diduga mencuri miliaran dolar dari bank dan perusahaan kripto selama beberapa tahun terakhir. Menurut laporan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan perusahaan swasta terkait, peretas diduga menyediakan sumber pendapatan utama bagi rezim tersebut.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...