Saingi TikTok, Pendapatan Iklan YouTube Rp126 T Lampaui Ramalan Analis
YouTube mencatatkan peningkatan pendapatan iklan 12,5% secara kuartalan atau quarter to quarter (qtq) menjadi US$ 7,95 miliar atau sekitar Rp 126 triliun. Angka ini melampaui perkiraan analis US$ 7,81 miliar.
CEO Alphabet Sundar Pichai menyampaikan bahwa YouTube Short meraih 70 miliar tayangan harian. “Angka ini naik dari lebih dari 50 miliar tayangan harian sejak awal tahun,” katanya saat bertemu dengan investor, dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (24/10).
Dalam beberapa tahun terakhir, YouTube menghadapi persaingan ketat dengan TikTok. Cucu usaha Alphabet ini pun memperkenalkan fitur video pendek YouTube Shorts pada Juli 2021.
Lebih dari dua miliar pengguna melihat tayangan YouTube Shorts setiap bulan. Lebih dari 70 miliar tayangan di YouTube Shorts ditonton setiap hari.
Sementara itu, rincian kinerja keuangan induk Google yakni Alphabet selama kuartal III sebagai berikut:
- Pendapatan naik 11% menjadi US$ 76,69 miliar
- Pendapatan iklan keseluruhan US$ 59,65 miliar atau sekitar Rp 949 triliun
- Pendapatan iklan YouTube US$ 7,95 miliar
- Pendapatan dari komputasi awan atau cloud naik 28%
- Pendapatan Google Cloud US$ 8,41 miliar
- Laba bersih naik dari US$ 13,9 miliar menjadi US$ 19,7 miliar
- Laba per saham naik dari US$ 1,06 menjadi US$ 1,55
Meski begitu, saham induk Google itu turun hampir 7% dalam perdagangan dua hari lalu atau ketika laporan keuangan diumumkan. Hal ini karena kinerja bisnis cloud alias komputasi awan meleset dari perkiraan analis.
Pendapatan Google Cloud naik 22,5% menjadi US$ 8,41 miliar. Angka ini lebih rendah US$ 20 juta dari perkiraan analis. Pertumbuhan bisnis cloud ini paling lambat sejak kuartal pertama 2021.