Induk Facebook Was-was Belanja Iklan Turun Imbas Perang Israel – Hamas
Induk Facebook yakni Meta mencatatkan peningkatan pendapatan. Namun raksasa teknologi mewaspadai penurunan pendapatan iklan imbas perang Israel – Hamas di Palestina.
Rincian kinerja keuangan induk Facebook, Meta selama kuartal III secara tahunan atau year on year (yoy) sebagai berikut:
- Pendapatan tumbuh 23% menjadi US$ 34,15 miliar
- Laba bersih naik dari US$ 4,39 miliar menjadi US$ 11,58 miliar
- Pendapatan bisnis Metaverse atau Reality Labs turun dari US$ 285 juta menjadi US$ 210 juta
- Kerugian Reality Labs naik dari US$ 3,6 miliar menjadi US$ 3,7 miliar
- Jumlah pengguna aktif harian atau DAP Instagram, Facebook, Threads naik 7% menjadi 3,14 miliar rata-rata selama sebulan pada September
- Jumlah pengguna aktif bulanan alias MAP Instagram, Facebook, Threads naik 7% menjadi 3,96 miliar rata-rata selama sebulan pada September
- Tampilan iklan meningkat 31%
- Harga rata-rata per iklan turun 6%
Peningkatan pendapatan Meta tersebut merupakan yang tercepat sejak 2021, setelah selama tiga kuartal mencatatkan penurunan penghasilan dari iklan.
Meski pendapatan iklan mulai naik, CFO Meta Susan Li mewaspadai dampak dari perang Israel – Hamas di Palestina yang dapat mengurangi belanja iklan.
"Kami mencatatkan penurunan iklan pada awal kuartal keempat, yang berkaitan dengan awal konflik (Israel – Hamas),” kata Li dalam keterangan pers, Rabu (25/10). "Namun sulit bagi kami untuk mengaitkan penurunan permintaan secara langsung dengan peristiwa geopolitik tertentu."
Selain itu, Meta menghadapi kerugian operasional Reality Labs yang terus membengkak sepanjang tahun ini.
Reality Labs merugi karena perusahaan terus mengembangkan produk metaverse yang berkelanjutan menggunakan teknologi augmented reality atau AR dan virtual reality alias VR. Selain itu, meningkatkan skala ekosistem Meta.
Tahun lalu, Meta merilis headset Quest 3 dan kacamata pintar Ray-Ban Meta. Meskipun sudah meluncurkan perangkat baru, perusahaan kehilangan hampir US$ 25 miliar sejak awal tahun lalu.
Meski begitu, Mark Zuckerberg bangga dengan tim metaverse Reality Labs. “Kami mengembangkan AI dan realitas campuran lewat peluncuran Quest 3, kacamata pintar Ray-Ban Meta, dan studio AI,” katanya di depan para analis.
"Kecerdasan buatan akan menjadi area investasi terbesar kami pada 2024, baik dalam bidang rekayasa teknologi maupun sumber daya komputer,” Mark menambahkan.
Meta memprediksi pendapatan kuartal IV sekitar US$ 36,5 miliar hingga US$ 40 miliar.