Satelit Satria-1 dan 11 Stasiun Bumi Sediakan Internet Mulai Desember
Satelit internet Indonesia yakni Satria-1 resmi mengorbit setelah empat bulan diluncurkan dari Amerika Serikat atau AS. Namun infrastruktur ini membutuhkan 11 satelit bumi untuk bisa menyediakan internet.
Menteri Komunikasi dan Informatika atau Kominfo Budi Arie Setiadi menjelaskan, kementerian tengah menyiapkan infrastruktur pendukung satelit Satria-1 berupa ground segment.
Ground segment yang disiapkan berupa:
- VSAT alias Very Small Aperture Terminal untuk menerima sinyal dari satelit Satria-1. VSAT akan disebar di 10 ribu titik.
- 11 stasiun bumi, yang terdiri dari:
- Pusat kontrol utama dan pusat jaringan di Cikarang, Jawa Barat.
- Stasiun kontrol cadangan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan
- Gateway di Batam, Pontianak, Tarakan, Manado, Kupang, Ambon, Manokwari, Timika, dan Jayapura
“Yang sedang dibangun saat ini untuk titik-titik penerima sinyal alias VSAT,” kata Budi di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis (2/11). Sementara itu, 11 stasiun bumi sudah dibangun.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong menyampaikan, satelit Satria-1 dan infrastruktur pendukung, termasuk VSAT dan 11 stasiun bumi siap beroperasi pada Desember. Lalu, siap melayani masyarakat pada Januari
Satelit internet Satria-1 merupakan bagian dari program Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi atau BAKTI Kementerian Kominfo. Ini merupakan satelit dengan teknologi mutakhir Very High-Throughput Satellite alias VHTS pertama di Indonesia dengan total kapasitas 150 Gbps.
Infrastruktur tersebut akan digunakan untuk melayani 37 ribu fasilitas publik.
Satelit internet itu berhasil memasuki orbit Geostasioner dan mengorbit di 146° Bujur Timur atau berada tepat di atas Pulau Papua dengan ketinggian lebih dari 36 ribu kilometer atau km di atas permukaan bumi pada 31 Oktober.
Direktur Utama Pasifik Satelit Nusantara atau PSN Adi Rahman Adiwoso menyatakan, satelit Satria-1 berhasil melalui proses Electrical Orbit Raising (EOR) yakni satelit melakukan pergerakan secara berkala menggunakan sistem pendorong untuk menuju ke orbit yang ditentukan.
“Satria-1 merupakan sejarah besar bagi Indonesia. Oleh karena itu, kami sangat bersyukur Satria-1 sukses sampai di orbit 146° Bujur Timur setelah diluncurkan pada 18 Juni dan berhasil melakukan EOR menuju posisi orbit,” kata Adi dalam keterangan pers, Selasa (31/10).
Ia menambahkan, pengembangan ketiga antena satelit sebagai salah satu tahapan kritis telah dilalui.
Uji coba komunikasi alias communication payload akan segera dimulai dan ditargetkan selesai akhir November. Kemudian dilanjutkan dengan uji coba secara keseluruhan, untuk dapat beroperasi penuh pada Desember.
“Ini milestone penting bagi Indonesia karena jaringan Satria-1 bisa segera menghadirkan koneksi internet yang menjangkau seluruh Nusantara," ujar Adi.
Direktur Operasional PSN sekaligus Wakil Project Director SNT Heru Dwikartono menambahkan satelit Satria 1 saat ini menjalani tahapan pra-operasional, yang secara intensif akan masuk pada sesi integrasi serta pengujian segmen satelit dan segmen ruas bumi.
“Pada segmen satelit, SNT harus memastikan terlebih dahulu hasil pengetesan akhir untuk menyatakan bahwa satelit berada dalam kondisi nominal setelah fase orbit raising,” kata Heru.
Setelah memasuki fase Final Insertion dan Electrical Station Keeping atau ESK pertama, satelit akan menjalani tahapan In-Orbit Testing alias IOT pada 6 November. Ini bertujuan memeriksa performa satelit, terutama untuk subsistem payload.
“Setelah berakhirnya IOT, SNT akan menjalani proses integrasi dengan sistem ground dan menguji coba End-to-End agar siap beroperasi,” Heru menambahkan.
PSN Group melalui SNT menyiapkan 11 stasiun bumi yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mendukung satelit Satria-1. Seluruh pengujian pada infrastruktur pendukung ruas bumi penting untuk memastikan beroperasinya stasiun bumi dengan baik dan terhubung dengan satelit.
Seluruh rangkaian pengujian terkait infrastruktur pendukung ruas bumi telah dilalui dengan hasil baik dan siap untuk mendukung beroperasinya satelit Satria-1.