Teknologi AI Makin Canggih dalam Prediksi Tanda-tanda Kiamat

Lenny Septiani
14 November 2023, 10:52
teknologi AI, tanda kiamat, nasa,
YouTube AI Revolution
Ilustrasi AI generatif

NASA dan peneliti University of Leeds di Inggris menggunakan teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) untuk mendeteksi bencana alam seperti gunung es yang mencair dan badai matahari.

Gunung es mencair akibat pemanasan global bisa berdampak buruk terhadap alam, seperti membuat permukaan laut naik sehingga menenggelamkan kota, menghambat pertumbuhan terumbu karang, perubahan iklim hingga mengancam habitat hewan.

Sementara itu, badai matahari bisa merusak satelit sehingga mengganggu konektivitas di Bumi dan membuka celah medan magnetik sekitar kutub.

Mahasiswa PhD di University of Leeds di Inggris Anne Braakmann-Folgmann pun melakukan penelitian menggunakan teknologi AI untuk mendeteksi proses pencairan gunung es.

Studi yang diterbitkan di The Cryosphere menyebutkan, tidak mudah untuk menemukan dan memantau gunung es raksasa, apalagi mengukur berapa banyak air lelehan yang dihasilkan. Sebab gunung es sering kali tersembunyi oleh awan, dan dapat tertukar dengan fitur lain dalam gambar satelit.

Anne Braakmann-Folgmann memakai teknologi AI untuk memetakan gunung es raksasa di Antartika menggunakan gambar radar dari misi Copernicus Sentinel-1. Selain itu, menaruh alat untuk memahami peran gunung es di lingkungan Antartika.

Tidak seperti instrumen seperti kamera, radar dapat menembus awan dan bekerja dalam kegelapan, sehingga cocok untuk mengamati wilayah Antartika. 

Pada sebagian besar gambar radar, gunung es tampak sebagai titik terang dengan latar belakang lautan dan es laut yang lebih gelap, sehingga lebih mudah dideteksi.

Namun, terdapat tantangan seperti membedakan gunung es dari es laut yang kasar atau es yang tertiup angin. Selain itu, sulit memisahkan gunung es utama dengan yang hanya berupa pecahan kecil. 

Tantangan lainnya yakni garis pantai Antartika terkadang terlihat seperti gunung es dalam gambar radar.

Karyawan di Universitas Arktik Norwegia di Tromsø itupun menggunakan jaringan saraf, sejenis teknologi AI yang dapat belajar dari data dan membuat prediksi.

Jaringan syaraf dirancang untuk memetakan luas gunung es pada gambar radar, dengan mempertimbangkan hubungan yang kompleks dan non-linear antara piksel gambar dan kontur gunung es.

Jaringan syaraf tiruan dilatih menggunakan garis kontur gunung es yang digambar secara manual sebagai target. Jaringan ini dapat menyempurnakan prediksi dengan membandingkan gambar dan target, lalu menyesuaikan parameternya. 

Pelatihan berhenti secara otomatis ketika jaringan saraf mencapai kinerja terbaik, memastikan keandalan, dan kemampuan beradaptasi.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...