Bahaya Dugaan 204 Juta Data KPU Bocor terhadap Proses Pemilu 2024

Lenny Septiani
29 November 2023, 13:06
data kpu bocor, data pemilu bocor, pemilu,
ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/rwa.
Petugas memandu warga usai melakukan pencoblosan Pemilihan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 08 Mendalo Darat, Jambi Luar Kota, Muarojambi, Jambi, Kamis (27/5/2021).

Sebanyak 204 juta data KPU terkait pemilih Pemilu di situs kpu.go.id diduga bocor. Bagaimana bahayanya terhadap proses Pilpres 2024?

Hacker bernama Jimbo membagikan 500 ribu data contoh yang ia dapatkan dari salah satu unggahan di situs BreachForums. Situs ini menjadi tempat jual beli data hasil peretasan.

Jimbo menjual data pemilih Pemilu dari situs KPU itu US$ 74 ribu atau sekitar Rp 1,2 miliar.

Peretas itu juga mengunggah beberapa tangkapan layar dari situs cekdptonlind.kpu.go.id untuk memverifikasi kebenaran data yang ia dapatkan.

Hacker Jimbo menyampaikan, dirinya memperoleh 252 juta data pemilih Pemilu dari situs KPU. Setelah disaring, terdapat 204.807.203 data unik.

“Jumlah tersebut hampir sama dengan jumlah pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap alias DPT KPU yang berjumlah 204.807.222 pemilih dari dengan 514 kab/kota di Indonesia, serta 128 negara perwakilan,” kata Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha dalam keterangan pers, Selasa malam (27/11).

Data pemilih Pemilu yang diperoleh hacker Jimbo mencakup Nomor Induk Kependudukan alias NIK, Nomor Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk atau KTP maupun paspor. Selain itu, memuat nama lengkap, jenis kelamin, tanggal dan tempat lahir, status pernikahan, alamat lengkap, RT, RW, kodefikasi kelurahan, kecamatan dan kabupaten serta kodefikasi TPS.

Tim CISSReC juga memverifikasi data contoh pemilih Pemilu tersebut. “Hasilnya, data yang dikeluarkan oleh website cekdpt sama dengan data sample yang dibagikan oleh hacker Jimbo, termasuk nomor TPS di mana pemilih terdaftar,” kata Pratama.

Bahaya Data Pemilih Pemilu di KPU Diduga Bocor

Pratama menyampaikan, jika hacker Jimbo benar-benar berhasil mendapatkan kredensial dengan role Admin, hal ini bisa sangat berbahaya pada hasil Pemilu yang akan digelar pada Februari 2024. Data ini dapat digunakan untuk mengubah hasil rekapitulasi penghitungan suara.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...