Was-was Cina Kuasai Baterai Mobil Listrik, Amerika Buat Aturan Baru

Desy Setyowati
6 Desember 2023, 07:13
cina, amerika, baterai listrik, mobil listrik,
AFP/NPR
Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden bertemu sehari sebelum kTT G20 di Bali, Senin (14/11/2022).

Amerika mengeluarkan sejumlah kebijakan terkait ekspor cip atau chipset untuk mengantisipasi Cina menguasai pasar ponsel. Kini AS mengumumkan regulasi baru di saat Tiongkok mulai menguasai pasar baterai mobil listrik.

Pemerintahan Joe Biden pada Jumat (1/12) mengusulkan aturan baru yang akan memotong subsidi untuk kendaraan listrik yang menggunakan komponen baterai buatan Cina maupun perusahaan yang memiliki hubungan dengan Beijing.

Cina merupakan pemimpin produksi baterai kendaraan listrik dunia. “Tiongkok mendominasi hampir setiap tahap rantai pasokan baterai kendaraan listrik,” menurut laporan Badan Energi Internasional (IEA) pada 2023 dikutip dari CNN Internasional, Selasa (5/12).

Mulai bulan depan atau setelah periode 30 hari untuk memberikan komentar publik, kendaraan dengan komponen baterai buatan Cina tidak lagi memenuhi syarat untuk mendapatkan kredit pajak AS US$ 7.500.

Padahal keringanan itu memungkinkan konsumen menghemat uang saat membeli mobil listrik.

Aturan baru tersebut dibuat oleh Departemen Keuangan AS, Internal Revenue Service, dan Departemen Energi. Regulasi ini melarang penggunaan suku cadang yang dibuat atau dirakit oleh apa yang Amerika sebut sebagai foreign parties of interest atau FEOC.

Istilah itu mengacu pada perusahaan yang berbasis di Cina, Rusia, Korea Utara, Iran, atau korporasi yang memiliki setidaknya 25% hak suara, keanggotaan dewan, maupun kepemilikan oleh pemerintah salah satu negara tersebut.

“Mulai 2025, kendaraan bersih yang memenuhi syarat tidak boleh mengandung mineral penting apa pun yang diekstraksi, diproses, atau didaur ulang oleh FEOC,” kata Departemen Keuangan.

Para pejabat Amerika mengatakan, untuk sementara waktu mereka akan mengecualikan bahan baterai tertentu yang sulit dilacak, sehingga perusahaan memiliki waktu untuk transisi.

Peraturan baru tersebut dinilai dapat mengubah rantai pasokan produsen mobil. IEA memperkirakan dua pertiga produksi sel baterai listrik global berada di Cina, sedangkan Amerika Serikat hanya menyumbang sekitar 10%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...