Apple dan OpenAI Jajaki Perusahaan Media untuk Bayar Lisensi Berita
OpenAI dan Apple dikabarkan bersedia membayar perusahaan media untuk mendapat lisensi artikel berita yang akan digunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence. Langkah ini setelah Media asal Amerika Serikat The New York Times menggugat pembuat ChatGPT, OpenAI dan Microsoft, dengan tuduhan pelanggaran hak cipta.
Berdasarkan laporan The Information, OpenAI menawarkan uang sekitar US$ 1-5 juta atau sekitar Rp 15,5 miliar - 77,6 miliar per tahun kepada beberapa perusahaan media untuk melisensikan artikel berita. Artikel berita itu akan digunakan dalam pelatihan model bahasanya.
Namun, jumlah yang ditawarkan OpenAI dinilai sangat kecil. Sehingga dapat menyulitkan OpenAI untuk mencapai kesepakatan. Informasi ini diperoleh dari dua orang eksekutif yang baru-baru ini bernegosiasi dengan OpenAI.
Adapun Apple yang sedang mengembangkan kecerdasan buatan atau generative artificial intelligence (AI generatif), juga mendekati para perusahaan media untuk menggunakan konten mereka. Saat ini Apple memang berambisi mengejar OpenAI dan Google dalam mengembangkan AI.
“Apple menawarkan lebih banyak uang tetapi juga menginginkan hak untuk menggunakan konten secara lebih luas daripada apa yang diinginkan oleh OpenAI,” kata sumber The Information, Kamis (4/1). “Apple ingin dapat menggunakan konten untuk produk AI di masa depan dengan cara apa pun yang dianggap perlu oleh perusahaan.”
Sebelumnya, The New York Times menjadi media besar AS pertama yang menggugat perusahaan pencipta ChatGPT dan platform AI populer lainnya.
Dalam gugatan yang diajukan di Pengadilan Distrik Federal di Manhattan, jutaan artikel yang diterbitkan oleh The New York Times digunakan untuk melatih chatbot AI. Media AS ini tidak memerinci uang ganti rugi.
“Para tergugat harus bertanggung jawab atas miliaran dolar dalam bentuk kerugian menurut hukum dan kerugian aktual, yang terkait dengan penyalinan dan penggunaan karya-karya The New York Times yang berharga dan unik secara tidak sah,” demikian isi gugatan tersebut, dikutip Rabu (27/12).
The New York Times juga meminta para perusahaan menghancurkan semua model chatbot dan data pelatihan yang menggunakan materi berhak cipta dari perusahaan mereka.
Perwakilan dari OpenAI dan Microsoft belum berkomentar.
Gugatan tersebut menguji kontur hukum yang muncul dari teknologi AI generatif seperti ChatGPT dan dapat membawa implikasi besar bagi industri berita.
"Para tergugat berusaha mendapatkan keuntungan dari investasi besar-besaran The New York Times dalam bidang jurnalisme," demikian isi gugatan tersebut.
OpenAI dan Microsoft dituduh menggunakan konten The New York Times tanpa pembayaran untuk membuat produk.