Ingin Kalahkan Google, Microsoft Buat Kontrak AI Rp 23,4 Triliun

Lenny Septiani
17 Januari 2024, 13:35
ai, chatgpt, Microsoft, google,
Business Insider
CEO Microsoft Satya Nadella
Button AI Summarize

Microsoft gencar berinvestasi di bidang kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI), termasuk menyuntik pembuat ChatGPT yakni OpenAI sejak 2019. Raksasa teknologi ini kini menyepakati kontrak 10 tahun US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 23,4 triliun dengan perusahaan telekomunikasi asal Inggris Vodafone.

Dana itu akan digunakan untuk pengembangan AI yang berfokus pada pelanggan Microsoft khususnya layanan Azure OpenAI dan chatbot Copilot. Selain itu, meningkatkan skala platform keuangan seluler Vodafone di Afrika.

Kemitraan Microsoft dan Vodafone itu menargetkan lebih dari 300 juta bisnis dan konsumen di Eropa dan Afrika.

Kepala Eksekutif Vodafone Margherita Della Valle menyampaikan, kesepakatan itu akan mempercepat transformasi digital pelanggan bisnis, khususnya perusahaan kecil dan menengah.

Platform keuangan M-PESA Vodafone akan menggunakan teknologi AI Microsoft untuk chatbot TOBi supaya memberikan respons yang lebih konsisten dan cerdas terhadap pertanyaan.

Sementara itu, Chief Commercial Officer Microsoft Judson Althoff mengatakan kekuatan Vodafone di bidang Internet of Things (IoT) dan layanan keuangan merupakan hal yang penting secara strategis.

“Aset IoT sangat penting dalam membantu kami memenuhi kebutuhan keberlanjutan dari banyak pelanggan kami di sektor-sektor yang sulit untuk dikurangi,” ujar Judson dikutip dari Reuters, Selasa (16/1).

“IoT Vodafone memungkinkan kami membuat model yang sesuai untuk manufaktur, penyimpanan data berskala besar, dan menggunakan AI untuk membantu pelanggan mencapai tujuan keberlanjutan mereka,” Judson menambahkan.

Microsoft Ingin Kalahkan Google

Setelah menyuntik OpenAI, Microsoft berambisi merebut pasar Google seperti mesin pencarian atau search dan platform peramban alias browser.

Nilai pasar layanan peramban diperkirakan US$ 200 miliar atau sekitar Rp 3.120 triliun. Berdasarkan data Statista per 2022, layanan pencarian (browser) Google Chrome menguasai 84% pasar.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...