Gibran Kaget Blank Spot di Bogor, Kominfo: di Amerika Juga Banyak

Lenny Septiani
2 Februari 2024, 16:57
Simpatisan mengacungkan dua jari dengan latar belakang gambar calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka saat agenda kampanye Gibran Mendengar di Desa Gilirejo Baru, Miri, Sragen, Jawa Tengah, Senin (1/1/2024).
ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/aww.
Simpatisan mengacungkan dua jari dengan latar belakang gambar calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka saat agenda kampanye Gibran Mendengar di Desa Gilirejo Baru, Miri, Sragen, Jawa Tengah, Senin (1/1/2024).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Calon wakil presiden nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka, menyinggung wilayah Kabupaten Bogor yang masih tidak mendapat akses internet atau blank spot. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjelaskan alasannya.

"Faktanya di Indonesia itu masih ada (blank spot), wilayah Kabupaten Kota mendapatkan layanan dari sisi standar minimal," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Ditjen PPI Kominfo Indra Maulana kepada media usai acara Ngopi Bareng Kominfo di Press Room Kominfo, Jumat (2/2).

Bahkan wilayah-wilayah tertentu di Jakarta masih ada blank spot. "Apalagi kabupaten kota yang masuk kategori di luar kota besar," kata dia.

Sebelumnya saat acara Gimmick Gibran di Sunshine Coffee, Cibinong, Bogor, Gibran terkejut bahwa masih ada blank spot di Kabupaten Bogor.

Indra mengatakan, negara lain seperti Amerika Serikat juga masih memiliki banyak blank spot. Sebab, wilayah teritorialnya besar mirip dengan Indonesia.

Indra menyampaikan pemerintah terus mengupayakan cara pemerataan akses internet yang paling efisien salah satunya menggunakan satelit. Kominfo meluncurkan satelit SATRIA-1 pada Juni 2023.

Selain dari pemerintah, internet satelit dengan orbit low earth orbit (LEO) seperti Starlink milik Elon Musk dan OneWeb juga akan menjadi alternatif sebagai penyediaan internet.

Pemanfaatan satelit menjadi solusi, sebab investasi dalam bentuk menara BTS dan fiber optik yang mahal dan memakan waktu yang lama.

Selain itu, kembalinya investasi atau return of investment yang lama. “Nilai ekonomisnya mungkin tidak bisa dipenuhi dalam waktu singkat,” kata Indra.

Reporter: Lenny Septiani
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...