Xiaomi Pede Masuk Pasar Mobil Listrik Mewah, Apa Bekalnya?
Perusahaan ponsel pintar asal Cina, Xiaomi optimistis dapat berkompetisi di pasar mobil listri yang mulai ramai. Xiaomi telah menghabiskan dana mencapai US$ 10 miliar atau setara Rp 156 triliun untuk pengembangan mobil listrik.
“Kami pikir ini adalah titik awal yang baik bagi kami di segmen premium karena kami sudah memiliki 20 juta pengguna premium di Tiongkok yang berbasis pada ponsel pintar,” kata Presiden Grup Xiaomi Weibing Lu seperti dikutip dari CNBC, Senin (26/2).
Lu mengatakan, pihaknya mempertimbangkan berbagai opsi harga jual mobil listrik. Xiaomi meluncurkan mobil listrik SU7-nya di China pada akhir Desember tetapi belum mengumumkan harga spesifiknya. Lu mengatakan, peluncuran resmi akan dilakukan “segera” dan mengindikasikan pengiriman domestik akan dimulai segera pada kuartal kedua.
Perusahaan yang bermarkas di Beijing ini merupakan pemimpin pasar dalam industri ponsel pintar, menempati peringkat ketiga dalam penjualan global setelah Apple dan Samsung. Data dari firma analisis pasar teknologi menunjukkan bahwa Xiaomi menguasai sekitar 13% pasar global dan mengapalkan 146,4 juta ponsel pada 2023.
Perusahaan ini dalam beberapa tahun terakhir juga telah merambah ke bidang TV dan peralatan rumah tangga, yang dapat dikontrol melalui ponsel cerdas. Sebagian besar pendapatan Xiaomi berasal dari ponsel, dengan kurang dari 30% berasal dari peralatan dan produk konsumen lainnya.
Xiaomi secara umum dikenal dengan produk dengan harga lebih terjangkau. Hal ini menimbulkan keraguan apakah mereka dapat menjual mobil listrik yang dipromosikan sebagai saingan Porsche. Mereka harus bersaing dengan sejumlah produsen mobil listrik lainnya, seperti BYD yang sudah menguasai pasar.
Lu mengatakan, pendekatan Xiaomi didasarkan pada pengembangan ekosistem, serta strategi “premiumisasi” ponsel cerdas yang diluncurkan pada 2020. Mereka mengaku mencatatkan kinerja yang cukup bagus sejak itu.
Xiaomi pada November 2023 mengklaim ponsel terbaru mereka, Xiaomi 14 mampu menyalip keunggulan iPhone 15 Pro. Xiaomi juga bersaing dengan Huawei yang berhasil menggerogoti pasar Apple di pasar Cina dengan Mate60 Pro.
Dengan memanfaatkan kemampuan teknologinya sebagai perusahaan telekomunikasi dan ponsel pintar, Huawei dengan cepat menjadi pemain di pasar mobil listrik Tiongkok.
Perusahaan meluncurkan merek kendaraan Aito pada akhir tahun 2021 dan menjual sistem operasi HarmonyOS dan perangkat lunak lainnya ke beberapa produsen mobil. Huawei juga mempromosikan beberapa mobil tersebut, termasuk SUV Aito M9 dengan harga premium, dengan memamerkannya di toko ponsel pintarnya.
Di sisi lain, Apple belum secara resmi memasuki pasar mobil listrik meskipun ada laporan bahwa pihaknya sedang mengerjakannya.