Karyawan Google Demonstrasi Proyek Nimbus Kerja Sama dengan Israel

Yuliawati
Oleh Yuliawati
17 April 2024, 17:19
Seorang pria berjalan melewati logo Google di depan gedung perkantoran di Zurich, Swiss.
ANTARA FOTO/REUTERS/Arnd Wiegmann/File Photo/AWW/sa.
Seorang pria berjalan melewati logo Google di depan gedung perkantoran di Zurich, Swiss.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Karyawan Google menggelar demonstrasi dengan aksi duduk di dua kantor perusahaan raksasa teknologi itu di California dan New York. Mereka memprotes proyek Nimbus yang merupakan kerja sama Amazon, Google dengan Israel.

Aksi protes pada Selasa (16/4) itu dipimpin oleh kelompok yang disebut "No Tech For Apartheid". Mereka menuntut Google dan Amazon "membatalkan kontrak Nimbus mereka dengan pemerintah dan militer Israel."

Para pengunjuk rasa di California berjanji terus berdemonstrasi sampai Google mengakhiri kontrak senilai US$ 1,2 miliar dolar (sekitar Rp19,5 triliun) dengan Amazon. Kontrak kerja sama itu, Google menyediakan layanan komputasi awan (cloud) dan pusat data ke Israel untuk proyek Nimbus.

Aksi protes itu disiarkan langsung di saluran layanan streaming video Twitch.

Setelah sekitar 10 jam aksi protes berlangsung, polisi menangkap sejumlah kelompok karyawan di New York dan California, kata kelompok tersebut melaporkan melalui media sosial X.

Aksi protes tersebut juga berbarengan dengan serangan berkelanjutan Israel di Jalur Gaza, yang sejak 7 Oktober lalu telah menewaskan 34.000 jiwa.

Proyek Nimbus mencakup sistem pembelajaran mesin dan komputasi awan yang memungkinkan penyimpanan, pengumpulan, analisis data serta identifikasi motif dan fitur dari data, serta prediksi potensi data dan motif.

Kontrak proyek ini ditandatangani pada April 2021 antara Israel, Google, dan Amazon.

Israel mengumumkan pada April 2021 bahwa Google dan Amazon memenangkan tender besar dari negara itu, yang memungkinkan Israel untuk membangun pusat server penyimpanan cloud lokalnya.

Sistem ini dapat mengumpulkan semua sumber data yang disediakan oleh Israel dan militernya, termasuk basis data, sumber daya, dan bahkan sumber observasi data langsung, seperti kamera jalanan dan drone.

Para kritikus menilai proyek Nimbus dapat membantu Israel melanjutkan sistem penindasan, dominasi, dan segregasi terhadap rakyat Palestina yang mirip apartheid.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...