Perbandingan Investasi Apple di Vietnam, Singapura, Indonesia
CEO Apple Tim Cook mengunjungi Vietnam pada Senin (15/4), serta Indonesia dan Singapura pada Rabu (17/4). Berikut perbedaan investasi produsen iPhone di ketiga negara ini.
Apple berinvestasi total 400 triliun dong atau sekitar Rp 256,5 triliun di Vietnam sejak 2019. Di Indonesia, mereka berinvestasi total Rp 1,6 triliun sejak membangun Apple Developer Academy pada 2018.
Sementara itu, investasi Apple di Singapura US$ 250 juta atau sekitar Rp 4 triliun.
Berikut perbedaan investasi Apple di Indonesia, Vietnam, dan Singapura:
Investasi Apple di Indonesia:
- Apple Developer Academy di Binus BSD, Serpong, Tangerang
- Apple Developer Academy di Universitas Ciputra di Surabaya
- Apple Developer Academy di Infinite Learning di Batam
- Apple Developer Academy di Bali
“Investasi untuk tiga Apple Developer Academy Rp 1,2 triliun. Jika ditambah satu lagi di Bali, maka menjadi Rp 1,6 triliun,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika atau Kominfo Budi Arie Setiadi kepada Katadata.co.id, Rabu (17/4).
Budi menyampaikan, pemerintah juga berdiskusi dengan Apple terkait potensi pembangunan pabrik iPhone dan Apple Store di Indonesia.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menawarkan peluang investasi pengembangan smart city di Ibu Kota Nusantara.
“Yang lain-lain mereka sedang pertimbangkan. Tapi dari komitmen dan keseriusan, mereka berharap Indonesia terlibat proses produksi dan pengembangan lebih lanjut,” ujar Budi.
Investasi Apple di Vietnam:
1. Apple melipatgandakan investasi pabrik di Vietnam sejak 2019 menjadi total 400 triliun dong atau sekitar Rp 256,5 triliun. Apple mulai beroperasi di Vietnam lebih dari satu dekade lalu dan sudah menciptakan lebih dari 200 ribu lapangan kerja di negara ini.
Perusahaan Amerika itu memiliki 26 pemasok dengan 28 pabrik di Vietnam, menurut daftar 2022. Sebagian besar berlokasi di bagian utara, sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rantai pasok yang ada di Cina selatan.
2. Apple bekerja sama dengan organisasi-organisasi lokal untuk memasok air bersih dan energi bersih di sekolah-sekolah di pedesaan Vietnam.
Investasi Apple di Singapura:
Apple mengembangkan kampus Apple di Ang Mo Kio dengan investasi lebih dari US$ 250 juta atau sekitar Rp 4 triliun. Kampus akan diperluas dan menggunakan 100% energi terbarukan.
Produsen iPhone itu juga meningkatkan fasilitas dan laboratorium canggih selama 10 tahun terakhir di kampus tersebut, termasuk memperluas ruang di pusat teknologi perangkat keras atau hardware 50% sejak 2019.
Setelah selesai diperluas, kantor tersebut bertujuan mendapatkan sertifikasi LEED Gold.
Apple membuka fasilitas pertama di Singapura pada 1981 dengan 72 karyawan yang berfokus pada Apple II. Sejak saat itu, berkembang hingga mencakup lebih dari 3.600 tim.
Fasilitas itu berfungsi sebagai pusat operasional Apple, serta berperan dalam pengembangan perangkat lunak alias software, hardware, layanan, dan dukungan.